Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KYIV – Ketegangan perang di Ukraina meningkat drastis setelah Pemerintah Rusia mengklaim berhasil merebut dua kota penting, yakni Pokrovsk di timur dan Vovchansk di timur laut, saat invasi militer terus berlanjut. Klaim ini diumumkan Kremlin melalui posting Telegram pada Senin (01/12/2025), menurut AFP, Selasa (02/12/2025).
Pokrovsk, yang menjadi pusat logistik dan pertemuan jalan raya serta rel kereta api di wilayah Donetsk, telah menjadi sasaran operasi militer Rusia yang intensif beberapa bulan terakhir. Kyiv sebelumnya mengerahkan pasukan tambahan, termasuk pasukan khusus, untuk mempertahankan kota tersebut. Namun, ratusan tentara Rusia dikabarkan berhasil menyusup ke dalam kota dan menguasai alun-alun pusat kota.
“Kepala staf militer Rusia, Valery Gerasimov, telah memberitahu (Presiden) Vladimir Putin tentang pembebasan kota Kranoarmeysk dan Vovchansk,” menurut pernyataan Kremlin.
Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video yang diklaim menunjukkan bendera Rusia dikibarkan di Pokrovsk, sementara Menteri Pertahanan Andre Belousov menyebut perebutan kedua kota sebagai “langkah penting menuju kemenangan”.
Jika klaim ini benar, jalur pasokan Kyiv akan semakin sulit, dan garnisun tentara Ukraina di sekitar kedua kota berada dalam risiko dikepung pasukan Rusia. Vovchansk, yang terletak di wilayah Kharkiv, telah mengalami kerusakan parah akibat pertempuran sejak Mei 2024.
Klaim Rusia ini semakin meningkatkan tekanan pada Ukraina, yang tengah berupaya mendapatkan dukungan Amerika Serikat dalam negosiasi menegangkan untuk mengakhiri perang. Para analis menyoroti bahwa penguasaan Pokrovsk dan Vovchansk dapat menjadi landasan peluncuran serangan Rusia lebih jauh ke wilayah utara dan barat.
Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa perang di Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda, dan setiap pergeseran wilayah strategis bisa mengubah peta kekuatan di garis depan. Sementara itu, dunia internasional menunggu konfirmasi dari pihak Ukraina mengenai klaim ini, yang dapat menentukan langkah diplomatik dan militer selanjutnya. []
Admin03
