Sabu Dibuang ke Semak, Polisi Sigap

TANAHBUMBU – Lagi-lagi, kasus peredaran narkotika mengguncang Kabupaten Tanah Bumbu. Tiga pria kembali diamankan aparat karena diduga kuat terlibat dalam peredaran sabu di Kecamatan Simpang Empat, wilayah yang belakangan disebut warga sebagai “zona rawan narkoba.”

Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tanah Bumbu menangkap ketiganya di pinggir Jalan Kodeco Kilometer 10, Desa Sari Gadung. Mereka masing-masing berinisial SI (50), RN (43), dan HK (36), seluruhnya warga setempat. Penangkapan ini menjadi sinyal bahwa peredaran sabu di Tanah Bumbu bukan kasus baru, melainkan persoalan berulang yang tak kunjung diberantas tuntas.

Kasi Humas Polres Tanah Bumbu, Ipda Supriyo Sanyoto, membenarkan penangkapan tiga pria yang diduga terlibat dalam jaringan narkotika tersebut. “Kasus ini berawal dari informasi masyarakat terkait maraknya peredaran narkotika di wilayah Kecamatan Simpang Empat,” ujar Ipda Supriyo, Ahad (19/10/2025).

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan dua paket sabu seberat 4,31 gram, disertai berbagai barang bukti lain. Barang bukti yang diamankan antara lain tiga unit telepon genggam, satu sepeda motor Honda Scoopy warna merah DA 5769 ZAX, satu lembar STNK, pajak kendaraan, satu lembar kwitansi, dan satu lembar tisu yang digunakan untuk menyimpan paket sabu.

Supriyo menjelaskan, saat dilakukan penggeledahan, tersangka SI sempat berusaha mengelabui petugas dengan membuang sabu ke semak-semak di pinggir jalan. “Petugas menemukan dua paket sabu yang sebelumnya dibuang tersangka SI ke semak-semak di pinggir jalan,” katanya.

Hasil interogasi mengungkapkan pola lama yang berulang: SI mendapat barang haram itu dari HK melalui perantara RN. “SI mengaku mendapatkan sabu tersebut dari HK melalui perantara RN,” ungkapnya.

Kini ketiganya sudah diamankan di Mapolres Tanah Bumbu untuk menjalani penyidikan lebih lanjut. Namun, kasus ini menimbulkan pertanyaan yang lebih besar mengapa peredaran sabu tetap subur meski penangkapan terus dilakukan?

Tanah Bumbu tampaknya masih menjadi jalur empuk bagi para pengedar untuk beroperasi. Setiap kali polisi mengumumkan penangkapan, publik justru makin sadar bahwa di balik keberhasilan aparat, ada kegagalan sistemik dalam menutup ruang peredaran narkoba. Sosialisasi bahaya narkotika sering kali berhenti di panggung acara, sementara jaringan di lapangan terus hidup dengan pola yang sama.

Jika tidak disertai pendekatan sosial dan ekonomi yang serius, penangkapan demi penangkapan hanya akan menjadi berita rutin bukan solusi yang menyentuh akar masalah. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com