Saling Tuding Serangan! Konflik Afghanistan–Pakistan Memuncak

KABUL — Ketegangan di perbatasan Afghanistan dan Pakistan kembali berubah menjadi medan perang. Suara tembakan dan ledakan mortir mengguncang wilayah Spin Boldak dan Chaman pada Jumat (05/12/2025) malam, hanya beberapa hari setelah upaya perundingan damai gagal total dan meninggalkan kekecewaan besar.

Dilaporkan AFP dan Reuters, Sabtu (06/12/2025), kedua negara kembali saling melempar tuduhan sebagai pemicu serangan “tanpa alasan”. Situasi yang seharusnya mereda justru kembali membara dan memicu kecemasan publik.

Juru bicara Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid, menegaskan bahwa pasukan Pakistan memulai serangan di distrik Spin Boldak, Kandahar. “Sangat disayangkan, malam ini, pihak Pakistan mulai menyerang Afghanistan di Kandahar, distrik Spin Boldak, dan pasukan Emirat Islam terpaksa merespons,” ujar Mujahid dalam pernyataannya, Jumat (05/12/2025) malam.

Namun Islamabad langsung membantah tuduhan tersebut. Juru bicara kantor Perdana Menteri Pakistan, Mosharraf Zaidi, balik menuding pasukan Afghanistan sebagai pihak penembak pertama.

“Pakistan tetap waspada penuh dan berkomitmen untuk memastikan integritas teritorialnya dan keselamatan warga negara kami,” tegas Zaidi.

Dalam pernyataan terbaru pada Sabtu (06/12/2025) pagi, Pakistan kembali menuding Afghanistan memulai bentrok. “Beberapa saat lalu, rezim Taliban Afghanistan melancarkan tembakan tanpa alasan (di sepanjang perbatasan),” ujar Zaidi melalui platform X.

“Respons yang cepat, tepat, dan intens telah diberikan oleh angkatan bersenjata kita,” tambahnya.

Saksi mata di wilayah Afghanistan menyampaikan kepada AFP bahwa baku tembak berlangsung selama dua jam sejak pukul 22.30 waktu setempat. Kepala Departemen Informasi Kandahar, Ali Mohammed Haqmal, menyebut bahwa pasukan Pakistan menyerang menggunakan “artileri ringan dan berat”, termasuk mortir yang menghantam rumah warga sipil. “Bentrokan telah berakhir, kedua pihak sepakat untuk berhenti,” ungkap Haqmal.

Pertempuran ini berlangsung hanya dua hari setelah perundingan damai terbaru berakhir tanpa terobosan, meski kedua pihak tadinya sepakat melanjutkan gencatan senjata rapuh yang dimediasi Qatar dan Turki. Gencatan senjata tersebut lahir setelah konflik brutal Oktober lalu menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai ratusan lainnya.

Konflik terbaru itu kembali menelan korban jiwa. Pejabat Afghanistan melaporkan empat warga sipil dan satu tentara tewas, sementara otoritas Pakistan menyebut sejumlah warga mengalami luka-luka.

Juru bicara pemerintah Afghanistan, Hamdullah Fitrat, menyatakan dalam video bahwa lima warga sipil mengalami luka-luka.

Otoritas rumah sakit di Chaman, Pakistan, melaporkan tiga korban luka ringan akibat baku tembak tersebut.

Situasi keamanan di kawasan perbatasan masih dipantau ketat dan dikhawatirkan akan memicu konflik besar jika diplomasi kembali gagal meredakan ketegangan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com