Sampah Plastik Cemari Pantai Amal, Komunitas Didorong Turun Tangan

TARAKAN – Persoalan sampah di kawasan pesisir Pantai Amal, Tarakan, masih menjadi pekerjaan rumah kompleks bagi Pemerintah Kota. Padahal puluhan tempat sampah telah disediakan, tumpukan botol plastik dan sampah lainnya tetap berserakan di sepanjang bibir pantai, merusak pemandangan dan mengancam citra destinasi wisata unggulan ini.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Tarakan, Edhy Pujianto, mengakui rendahnya kesadaran masyarakat sebagai akar masalah. “Program dan sarana apapun tak akan efektif jika respons masyarakat minim. Ini masalah klasik sejak lama,” ujarnya pada Jumat (09/05/2025). Ia menyebut sebagian sampah berasal dari aktivitas petani rumput laut yang beroperasi di pesisir, selain dari pengunjung yang abai membuang sampah pada tempatnya.

DLH Tarakan telah menggalang program pengolahan sampah berbasis partisipasi warga sejak 2019, termasuk inisiatif Semesta Mandiri yang melibatkan masyarakat mengumpulkan sampah dari rumah. Namun, Edhy mengakui upaya tersebut kurang berdampak tanpa dukungan sanksi tegas. “Kewenangan penindakan ada di pemerintah provinsi. Kami hanya bisa terus mengedukasi,” tambahnya.

Pantai Amal yang kerap dikunjungi wisatawan luar daerah kini terancam reputasinya. “Kami khawatir ini jadi citra buruk. Butuh kontribusi semua pihak, termasuk komunitas lingkungan,” tegas Edhy. Data DLH menunjukkan, 60% sampah di pantai tersebut merupakan plastik sekali pakai, dengan 30% di antaranya berasal dari botol bekas aktivitas pertanian rumput laut.

Warga setempat seperti Ahmad, pedagang di sekitar pantai, mengaku kerap melihat pengunjung meninggalkan sampah meski tempat pembuangan berjarak 10 meter. “Mereka lebih memilih lempar botol ke pasir. Kami capek mengingatkan,” keluhnya.

DLH berencana memperbanyak titik pengawasan dan kolaborasi dengan komunitas untuk patroli sampah. Namun, tanpa payung hukum yang memadai, upaya ini dinilai hanya solusi sementara. “Kami mendorong Pemprov segera terbitkan aturan sanksi. Edukasi saja tidak cukup,” pungkas Edhy. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X