SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono, mengadakan kunjungan kerja ke Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, pada Rabu (15/01/2025). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat setempat.
Sapto Setyo Pramono menggelar pertemuan dengan warga yang berlangsung di halaman rumah Ketua Rukun Tetangga (RT) 20, yang terletak di Jalan Mawar, Gang Melati.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah ibu rumah tangga dan tokoh masyarakat lokal. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah aspirasi dan keluhan dari warga Makroman disampaikan kepada anggota DPRD yang berasal dari Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.
Tiga usulan utama yang disampaikan oleh masyarakat adalah terkait dengan infrastruktur dan fasilitas umum.
Pertama, warga mengeluhkan belum terpasangnya pipa sekunder untuk distribusi air bersih, yang menjadi kebutuhan mendesak bagi mereka.
Kedua, ada permintaan agar dilakukan pengecoran jalan di wilayah tersebut guna memperlancar akses dan meningkatkan kenyamanan transportasi.
Ketiga, warga juga mengusulkan agar pasar subuh yang saat ini berlokasi di Jalan Poros Samarinda-Anggana segera direlokasi, karena dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas dan kenyamanan masyarakat sekitar.
“Masalah pertama pengecoran Jalan Mawar yang datanya nanti diserahkan oleh kelurahan. Kedua, masalah pasar yang pedagangnya tidak mau pindah ke lokasi yang baru, maksud kami itu harus dirembukkan dengan kelurahan, dan untuk yang ketiga tidak adanya pipa sekunder yang masuk ke dalam gang,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini.
Dia mengimbau agar warga memanfaatkan lahan pekarangan mereka untuk ditanami tanaman yang memiliki nilai ekonomis, seperti cabai, semangka, dan melon.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang tengah mendorong ketahanan pangan, yang sebaiknya dimulai dari tingkat keluarga. Selain untuk kebutuhan konsumsi pribadi, hasil pertanian tersebut juga dapat dijual.
“Saya menghimbau kemandirian pangan itu penting bagi warga, karena lahan bapak/ibu di sini lebar-lebar untuk dapat ditanami cabai,” kata Sapto, sapaan akrabnya ini.
Sapto menyampaikan bahwa pihaknya mengajak warga Makroman yang tergabung dalam kelompok tani untuk menyiapkan lahan seluas sekitar dua hektar, yang rencananya akan dibangun sebuah rumah kaca (green house) sebagai contoh.
Seluruh dana untuk proyek tersebut akan disediakan hingga berhasil, dan setelah itu, kelompok tani akan melanjutkan pengelolaannya ke depannya.
“Saya ingin membuat proyek dua hektar untuk memberikan contoh dengan mendatangkan tenaga penyuluh nanti saya yang membiayai hingga berhasil kemudian warga yang menjalankan. Jadi saya menawarkan warga untuk menyiapkan lahannya dan saya menyediakan bahannya, lengkap dengan pelatihannya,” tutup Sapto. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawitaa