Sawit Jadi Penyelamat! Jalan Rusak Parah di Kotim Mulai Bisa Dilalui

KOTAWARINGIN TIMUR — Di tengah kondisi cuaca ekstrem yang menghantam Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan menyebabkan jalan-jalan utama rusak parah bahkan tergenang banjir, harapan publik justru datang dari pihak yang selama ini kerap menjadi sorotan: perusahaan perkebunan sawit.

Saat akses darat di Mentaya Hulu lumpuh akibat kerusakan jalan berat, kolaborasi cepat antara perusahaan sawit, pemerintah kecamatan, aparat keamanan, dan warga menjadi penyelamat mobilitas masyarakat.

Jalur Strat II Simpang Tiga Tanjung Jariangau menuju Kuala Kuayan yang sebelumnya hampir tak bisa dilalui kembali terbuka setelah perbaikan darurat dimulai pada awal Desember.

Camat Mentaya Hulu, H. M. Edison, mengungkapkan bahwa ia bersama Kapolsek Mentaya Hulu dan General Manager PT Task 2 turun langsung meninjau lokasi perbaikan untuk memastikan penanganan berlangsung cepat dan tepat.

Menurutnya, perusahaan sawit mengambil peran signifikan dalam penanganan keadaan darurat untuk menyelamatkan jalur vital bagi perekonomian warga.

“Perbaikan ini dimulai 1 Desember oleh PT Task 2 bersama masyarakat, pengusaha buah sawit, dan H. Yuri dari Kuala Kuayan. Mereka menyiapkan ekskavator dan truk yang biasanya membawa buah. Saat kembali ke Kuala Kuayan, truk itu membawa batu dan laterit untuk menimbun jalan rusak,” jelasnya, Senin (08/12/2025).

Sejumlah titik yang sebelumnya hampir mustahil dilalui mulai terbuka kembali setelah penanganan intensif. Perusahaan juga menyediakan material batu dan laterit untuk jalur Kuala Kuayan menuju Simpang Tiga Tanjung Jariangau hingga area SMK di pinggir jalan logging.

Curah hujan tinggi memang menjadi tantangan, namun bantuan alat berat tambahan dari perusahaan perkebunan lain mempercepat pemulihan akses.

“Yang jadi kendala sekarang adalah cuaca dan curah hujan tinggi. Tapi tetap dikerjakan. Dari PT BAT juga kami mintai bantu kendaraan TelB-nya,” katanya.

Meski perbaikan belum dapat dilakukan secara menyeluruh karena beberapa wilayah masih terendam, warga sementara diarahkan menggunakan jalur Strat III sebagai alternatif aman.

Edison menegaskan bahwa keberadaan perusahaan sawit bukan hanya sebatas pelaku industri, tetapi kini menjadi penyokong mobilitas masyarakat, mulai dari kegiatan ekonomi hingga akses anak-anak ke sekolah.

“Perusahaan ini adalah kekuatan bagi kita di kecamatan karena mereka punya alat berat dan logistik yang memadai. Sangat membantu masyarakat. Memang bukan perbaikan permanen, tapi supaya jalan bisa dilewati masyarakat untuk mencari nafkah dan untuk anak-anak menuju sekolah,” ucapnya.

Baru satu bulan menjabat sebagai camat, Edison mengaku terharu dengan dukungan cepat berbagai pihak yang berhasil menunjukkan bahwa gotong royong masih hidup kuat di Mentaya Hulu.

“Peran masyarakat dan perusahaan, alhamdulillah, sangat kooperatif dan membantu,” tutupnya. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com