BENGKAYANG — Aksi tegas aparat kepolisian di perbatasan kembali menjadi sorotan publik setelah Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkayang memusnahkan ratusan kotak wortel dan belasan karung kentang asal Malaysia yang masuk tanpa izin resmi.
Langkah ini tidak hanya menegaskan penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal, tetapi juga memperlihatkan ancaman nyata yang dihadapi petani lokal akibat serbuan produk impor tanpa pengawasan.
Kegiatan pemusnahan yang digelar pada Kamis (30/10/2025) itu dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Bengkayang, AKP Anuar Syarifudin, didampingi Kanit Tipidter IPDA S. Saiyan bersama empat personel Satreskrim lainnya.
Sebanyak 334 kotak wortel merek Fresh Carrot dan 12 karung kentang dimusnahkan dengan cara membuka kemasan dan menimbunnya ke dalam tanah di lokasi yang telah disiapkan. Dua pelaku, masing-masing berinisial F (22) dan MN (25), turut menyaksikan proses pemusnahan tersebut.
“Langkah pemusnahan ini merupakan bentuk komitmen Polres Bengkayang dalam mencegah masuknya produk pertanian ilegal yang berpotensi membawa hama penyakit dan merugikan petani lokal,” ujar Anuar.
Dalam kegiatan itu hadir pula Kepala Satpel BKHIT PLBN Jagoi Babang, Kasi Datun Kejaksaan Negeri Bengkayang, serta perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang.
Polres Bengkayang menegaskan akan memperketat pengawasan di wilayah perbatasan, terutama jalur tikus yang kerap dimanfaatkan pelaku penyelundupan untuk memasukkan barang-barang dari negara tetangga.
“Kami tidak akan memberi ruang bagi upaya penyelundupan produk pertanian ilegal. Selain melanggar hukum, hal ini juga membahayakan ketahanan pangan nasional,” tambah Anuar.
Aksi penyelundupan produk pertanian ilegal memang bukan persoalan baru. Namun, kasus kali ini menegaskan pentingnya koordinasi antarinstansi, termasuk karantina pertanian, bea cukai, dan pemerintah daerah, agar tidak ada lagi celah bagi produk asing yang merusak pasar domestik. Dengan tindakan tegas tersebut, aparat berharap kesadaran masyarakat meningkat dan petani lokal dapat terlindungi dari gempuran harga murah produk impor yang tak jelas asal-usulnya. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan