Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PONTIANAK – SD Plus Bina Empat Lima Pontianak Timur menyelenggarakan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan menampilkan berbagai karya siswa, seperti pentas seni dan market day. Acara yang berlangsung selama dua hari pada 27 hingga 28 Mei 2025 itu mengusung tema “Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan”. Ketua panitia kegiatan, H. Agus Sugiyarto, S.Ag, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup, kemampuan belajar dari lingkungan sekitar, serta memperkuat karakter.
“Semoga dengan gelar karya P5, sesuai visi SD Plus Bina Empat Lima mewujudkan generasi yang berkualitas, disiplin dan berakhlak mulia bisa tercapai dengan baik,” ujarnya dalam laporan kegiatan.
Kepala Satuan Pendidikan SD Plus Bina Empat Lima, Hj. Ummi Kalsum Syaus, S.Ag, menyampaikan bahwa kegiatan P5 tahun ajaran 2024–2025 mengangkat subtema “Melalui Kegiatan P5 Kita Mengenal Keberagaman dan Nasionalisme di Masyarakat”. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerja sama antara orang tua siswa dan pihak sekolah. Ummi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan orang tua yang telah berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan meriah.
Dalam sesi pentas seni, siswa menampilkan berbagai bentuk kreativitas, di antaranya tundang atau pantun gendang, bercerita dalam bahasa Inggris, silat, tari tradisional, ceramah, drama bertema sampah, serta hafalan surah-surah pendek. Sementara itu, market day menyajikan aneka makanan dan kue tradisional sebagai bentuk pelestarian budaya lokal. Kreasi-kreasi tersebut mencerminkan kekayaan imajinasi siswa dan semangat mereka dalam berkarya.
Pembina Yayasan Bina Empat Lima, Drs. H. Husain Hamzah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Yayasan Bina Empat Lima sudah hampir 25 tahun berdiri dan memiliki jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SD. Ia menambahkan bahwa pihak yayasan menargetkan pembukaan jenjang SMP pada tahun ajaran 2025–2026, dan selanjutnya akan dikembangkan hingga tingkat SMA bahkan perguruan tinggi.
“Tahun 2030 mendatang Yayasan Bina Empat Lima harus sudah lengkap jenjang pendidikannya. Saat ini yang sudah ada jenjang TK dan SD. In Syaa Allah tahun ajaran 2025–2026 akan membuka jenjang SMP, selanjutnya secara bertahap akan membuka jenjang SMA bahkan sampai ke Perguruan Tinggi,” imbuhnya.
Fahrulan Rozali, M.Pd, yang mewakili Dinas Pendidikan Kota Pontianak sekaligus membuka acara, menyebutkan bahwa kegiatan P5 merupakan bagian penting dari penguatan karakter siswa dan selaras dengan dimensi P5 yang meliputi iman dan takwa, akhlak mulia, kebinekaan global, gotong royong, kemandirian, serta kemampuan bernalar kritis dan kreatif.
Fahrulan juga menekankan pentingnya kerja sama antara orang tua, sekolah, dan instansi pendidikan guna menciptakan sinergi dalam pembentukan karakter peserta didik. “Kami mengajak untuk saling bersinergi, antara orang tua, sekolah dan Dinas Pendidikan juga Kementerian Agama Kota Pontianak untuk menguatkan karakter di sekolah. Pentingnya bersinergi akan termotivasi sehingga melahirkan inspirasi positif bagi sekolah-sekolah untuk terus memajukan peserta didik agar dapat meraih peserta didik terbaik untuk kemajuan kota Pontianak,” jelasnya.
Hari pertama gelar karya P5 turut dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan dan pengurus Yayasan Bina Empat Lima, antara lain Dr. H. Yapandi Ramli, M.Pd, Drs. H. Ahmad Nurdin, H. Suhardi Adam, Usman, M.Pd, serta Mutayam, M.Pd selaku Ketua PGRI Kota Pontianak. Hadir pula Suryani, S.Pd dari Kasi Pendidikan Dasar dan Menengah, Subhansyah, S.Pd dari K3S Pontianak Timur, serta seluruh guru, staf, wali siswa dan siswa kelas I hingga VI SD Plus Bina Empat Lima.
Kegiatan dibuka secara simbolis dengan pelepasan balon oleh Mutayam dan ditutup pada Rabu (28/05/2025) oleh Sekretaris Yayasan, Drs. H. Ahmad Nurdin. Suasana kegiatan berlangsung meriah dan penuh semangat, mencerminkan antusiasme tinggi seluruh peserta dan tamu undangan dalam mendukung pembentukan karakter generasi muda melalui pendidikan berbasis nilai dan budaya. []
Redaksi11
