BANJARMASIN – SD Negeri 3 Pemurus Baru yang terletak di Jalan Prona II No. 45, Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan, terpaksa menghentikan kegiatan belajar tatap muka akibat banjir yang melanda area sekitar sekolah.
Hingga Selasa pagi (21/01/2025), halaman sekolah masih tergenang air dengan ketinggian mencapai mata kaki orang dewasa, membuat aktivitas di sekolah tidak dapat dilaksanakan seperti biasa.
Wali Kelas IV SDN Pemurus Baru 3, Rumiani, menyatakan bahwa sekolah telah memutuskan untuk meliburkan siswa selama tiga hari berturut-turut, dari Senin hingga Rabu.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi banjir yang belum menunjukkan tanda-tanda surut dan kesulitan yang dialami oleh para orang tua dalam mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Genangan air yang menghalangi akses jalan menuju sekolah menjadi salah satu faktor utama penghentian sementara kegiatan belajar mengajar.
Selama masa libur, kegiatan pembelajaran dialihkan menggunakan sistem daring atau pembelajaran jarak jauh.
“Kami berencana membuka kembali sekolah pada hari Kamis, mengingat akan ada peringatan Isra Mi’raj. Namun, jika situasi tidak membaik, kami akan mempertimbangkan opsi lain untuk melanjutkan pembelajaran,” ujar Rumiani.
Banjir yang melanda wilayah tersebut sudah berlangsung sejak penghujung Desember 2024 dan hingga kini belum ada tanda-tanda akan surut. Rumiani mengungkapkan bahwa meskipun genangan air belum merendam ruang kelas secara langsung, sebelumnya, beberapa ruang kelas pernah terendam, terutama ruang kelas 4, 5, dan 6 yang paling sering terkena dampak.
“Pada genangan sebelumnya, air sempat masuk ke dalam ruang kelas, membuat kami harus menghentikan pembelajaran untuk beberapa waktu,” kata Rumiani.
Selain di SDN Pemurus Baru 3, beberapa daerah lain di Banjarmasin juga terdampak banjir. Salah satunya adalah Kelurahan Sungai Lulut, di mana hujan deras yang turun sejak dini hari sekitar pukul 04:50 WITA hingga pukul 15:38 WITA mengakibatkan banjir yang menggenangi sejumlah rumah dan fasilitas umum.
Masyarakat di wilayah tersebut masih harus menghadapi dampak dari hujan yang terus mengguyur, dengan genangan air yang masih menghambat aktivitas sehari-hari.
Dengan kondisi yang semakin memburuk akibat banjir yang tak kunjung surut, pihak sekolah dan pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik agar proses pembelajaran dapat terus berlangsung dengan aman dan lancar, serta untuk meminimalisir dampak bencana terhadap masyarakat dan dunia pendidikan di wilayah Banjarmasin. []
Redaksi03