SAMARINDA – Usai dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2025-2030, Rudy Mas’ud dan Seno Aji segera membentuk Tim Transisi Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan visi dan misi pasangan gubernur dan wakil gubernur yang baru terpilih, sekaligus melanjutkan program prioritas pembangunan yang telah disusun pada masa pemerintahan sebelumnya.
Tim yang dipimpin oleh Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso, ditugaskan untuk mengakselerasi program kerja pemerintah provinsi Kaltim dengan berfokus pada berbagai sektor pembangunan, terutama bidang infrastruktur.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, menyambut positif pembentukan tim transisi tersebut. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah provinsi dan tim transisi sangat penting untuk mempercepat pelaksanaan program-program unggulan, termasuk dalam bidang infrastruktur.
Sri Wahyuni juga mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai program 100 hari kerja dan program unggulan lainnya akan menjadi fokus utama dalam kerja tim transisi ini. Dalam rapat yang diadakan di Ruang Tepian II Kantor Gubernur Kaltim, Sri Wahyuni menekankan pentingnya sinergitas untuk memastikan kelanjutan program infrastruktur yang telah dijalankan sebelumnya dan memastikan agar program-program baru dapat terlaksana dengan baik.
“Bidang infrastruktur tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik saja. Kami akan bersinergi dengan tim transisi untuk memastikan apa yang perlu dilanjutkan dan direalokasi sesuai dengan prioritas gubernur. Kami akan mendalami setiap program 100 hari kerja untuk memastikan implementasinya,” kata Sri Wahyuni dalam rapat tersebut.
Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim turut aktif mengidentifikasi program-program unggulan di sektor infrastruktur yang akan dilaksanakan oleh perangkat daerah provinsi.
Rusmadi Wongso selaku Ketua Tim Transisi menekankan bahwa perencanaan yang matang dan komitmen untuk menyelesaikan setiap program yang dicanangkan sangat penting. Ia menambahkan, bahwa pada akhir masa kepemimpinan pada tahun 2030, program-program unggulan tersebut harus fungsional dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program infrastruktur yang dimaksud antara lain mencakup konektivitas antar daerah, pengembangan pusat-pusat ekonomi, pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta penguatan sektor pariwisata dan pertanian.
Terkait program prioritas 100 hari kerja, Rusmadi menegaskan bahwa program-program tersebut akan dirancang secara terukur dan realistis. Pendekatan kolaboratif antar perangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program-program tersebut. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah memberikan pelayanan gratis bagi masyarakat Kaltim, termasuk layanan pendidikan, kesehatan, dan makanan bergizi.
“Program prioritas 100 hari kerja merupakan suatu aksi inisiatif yang mudah dan cepat, realistis dapat dilaksanakan dan selesai dalam waktu 100 hari kerja. Fungsional dan terukur serta dapat menjadi pijakan bagi membangun dan menanamkan kepercayaan masyarakat kepada unsur pimpinan Provinsi Kaltim yang baru, guna mewujudkan Kaltim Sukses Mewujudkan Generasi Emas melalui Gratis Pol,” ungkapnya.
Adapun delapan program prioritas yang siap dilaksanakan dalam masa 100 hari kerja antara lain adalah gratis sekolah untuk jenjang SMA/SMK hingga S-3, layanan kesehatan gratis, pemberian makanan bergizi gratis, serta program serupa lainnya, termasuk pembangunan aplikasi SAKTI (Satu Akses untuk Kaltim). Selain itu, program unggulan di bidang infrastruktur juga akan menjadi prioritas utama untuk mendukung pembangunan Kaltim yang lebih maju.
Rapat yang berlangsung pada Rabu (26/2/2025) itu dihadiri oleh berbagai perangkat daerah provinsi Kaltim dan anggota Tim Transisi Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas, di antaranya Bohari Yusuf, Aji Sofyan Efendi, Herman A. Hasan, Ahmad Zaini, dan M. Arkan Hamzah. Rapat ini juga turut dihadiri oleh Advisor Tim Transisi, Ipang Wahid (Gus Ipang) dan Putra Jaya Husein. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita