Sekolah Perikanan Satu-satunya di Kalbar Terhenti, Alumni Gugat ke DPR

PONTIANAK – Para alumni Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pontianak menyampaikan aspirasi kepada Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, agar pemerintah pusat segera mengaktifkan kembali sekolah tersebut yang telah vakum selama tiga tahun terakhir.

Permintaan tersebut disampaikan langsung saat pertemuan antara perwakilan alumni SUPM Pontianak dan Daniel Johan di Pontianak, Minggu (16/6). Mereka berharap sekolah yang dulunya berada di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu bisa kembali dikelola oleh pemerintah, mengingat pentingnya peran SUPM dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor perikanan Kalimantan Barat. “Melalui pertemuan ini kami meminta bantuan dari anggota Komisi IV DPR RI, Bapak Daniel Johan, untuk bisa menyampaikan aspirasi kami ke pemerintah pusat dan memperjuangkannya agar SUPM bisa dibuka lagi dan diambil alih pemerintah,” kata Ketua Alumni SUPM Pontianak, Erviyanto.

Ia menjelaskan bahwa meskipun alumni telah membentuk yayasan untuk menjaga kelangsungan operasional sekolah, upaya tersebut menemui hambatan besar, terutama terkait pembiayaan operasional seperti sewa gedung dan kebutuhan lainnya.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Provinsi Kalbar, agar turut mendorong dan mendukung pembukaan kembali sekolah tersebut. “Kami meminta SUPM Pontianak kembali beroperasional di bawah pemerintah. Itu untuk meningkatkan SDM nelayan di Kalbar,” tegas Erviyanto.

Menanggapi hal itu, Daniel Johan menyampaikan apresiasi atas kepedulian para alumni yang dinilainya telah menunjukkan semangat kebersamaan dan perhatian terhadap masa depan pendidikan vokasi di sektor perikanan. “Saya sangat menghargai rasa kepemilikan dan tanggung jawab alumni terhadap masyarakat Kalbar, khususnya nelayan dan generasi muda,” ujarnya.

Daniel berjanji akan segera menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan memanggil badan terkait di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meminta penjelasan dan mendorong pengaktifan kembali sekolah tersebut. “Minggu depan kami memanggil kepala badan di KKP untuk membicarakan SUPM Pontianak. Muaranya agar sekolah tersebut dibuka,” tegas Daniel.

Ia menilai keberadaan SUPM Pontianak penting untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan dan turut mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yang hingga kini masih berada di peringkat terendah di Kalimantan.

“Kalau sekolah ini dibuka, SDM dan IPM meningkat. Tentu ini bisa menjadi prestasi Presiden, Gubernur, dan pemerintah daerah. Untuk itu kami mendorong dan mengawal agar SUPM Pontianak bisa beroperasi kembali,” pungkasnya. []

Redakksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X