AMERIKA SERIKAT – Amerika Serikat kembali diguncang insiden kekerasan bersenjata dengan dugaan motif politik setelah Melissa Hortman, anggota DPR Negara Bagian Minnesota, dan suaminya, Mark, ditemukan tewas akibat tembakan di rumah mereka pada Sabtu (14/06/2025) pagi waktu setempat. Kematian pasangan tersebut memicu kekhawatiran luas terkait stabilitas keamanan pejabat publik di tingkat negara bagian. Gubernur Minnesota Tim Walz langsung mengonfirmasi tragedi itu dan menyebutnya sebagai aksi yang diduga bermotif politik. “Kelihatannya ini merupakan pembunuhan bermotif politik,” ujar Walz dalam konferensi pers.
Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Vance Boelter masih dalam pengejaran aparat keamanan. Kejadian tragis ini terjadi di kediaman Hortman yang terletak di kawasan Brooklyn Park. Saat keluar dari rumah, pelaku dilaporkan mengenakan seragam mirip polisi, bahkan sempat menembaki aparat sebelum melarikan diri.
Melissa Hortman merupakan figur penting dalam dunia politik negara bagian Minnesota. Ia menjabat sebagai Ketua DPR sejak 2019 hingga 2025 dan dikenal luas atas kontribusinya dalam isu transportasi, pendidikan publik, energi bersih, serta hak-hak perempuan dan kelompok minoritas.
Kariernya dimulai dari Boston College dan berlanjut ke studi hukum di University of Minnesota. Ia sempat bekerja untuk Senator Al Gore dan John Kerry sebelum terjun ke panggung politik lokal. Hortman terpilih sebagai legislator pada 2004, mewakili distrik suburban di utara Minneapolis.
Kiprahnya sebagai legislator mencakup perumusan kebijakan perawatan kesehatan reproduksi, cuti keluarga, hingga perlindungan untuk komunitas LGBTQ+. Ia juga aktif dalam Komisi Hak Asasi Manusia Brooklyn Park.
Polisi menyebut pelaku meninggalkan sejumlah petunjuk, termasuk daftar berisi 70 nama yang ditemukan di mobilnya. Daftar tersebut diduga berisi nama-nama pejabat publik dan penyedia layanan aborsi, menandakan kemungkinan ancaman lebih luas yang tengah diselidiki otoritas setempat.
Sementara itu, Senator Negara Bagian John Hoffman dan istrinya, Yvette, juga menjadi korban penembakan dalam insiden yang sama. Keduanya selamat dan saat ini masih menjalani perawatan setelah menjalani operasi darurat.
Sebagai respons atas krisis tersebut, Gubernur Walz mengaktifkan Pusat Operasi Darurat Negara dan memerintahkan koordinasi penuh antar lembaga penegak hukum. “Kepolisian lokal di Champlin dan Brooklyn Park didukung sepenuhnya oleh sumber daya Negara Bagian Minnesota. Kami memantau situasi dengan cermat dan akan membagikan informasi lebih lanjut segera,” tulis Walz di platform X (sebelumnya Twitter).
Pihak Kepolisian Brooklyn Park juga telah mengeluarkan imbauan untuk tetap berada di dalam rumah dalam radius tiga mil dari Edinburgh Golf Course selama pencarian terhadap Boelter berlangsung. Insiden ini membuka kembali perdebatan publik di AS mengenai keamanan pejabat terpilih dan meningkatnya ancaman ekstremisme domestik yang memanfaatkan kekerasan bersenjata sebagai sarana intimidasi politik. [] Admin03