MOSKOW — Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali meningkat menyusul laporan serangan udara yang disebut dilancarkan oleh Ukraina ke sejumlah pangkalan militer Rusia, Minggu (1/6). Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan serangan tersebut mengincar lima wilayah berbeda dan mengakibatkan kerusakan terhadap beberapa pesawat tempur.
Dalam keterangannya, Rusia menyebut bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menggagalkan sebagian besar serangan, kecuali di dua wilayah, yakni Murmansk dan Irkutsk. “Di wilayah Murmansk dan Irkutsk, peluncuran drone FPV dari area yang berdekatan dengan pangkalan udara menyebabkan beberapa pesawat terbakar,” ujar Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Reuters.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya skala konflik, mengingat Ukraina sebelumnya telah mengklaim melancarkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur militer Rusia. Ukraina bahkan mengklaim telah merusak pesawat militer Rusia senilai 2 miliar dolar yang berada di pangkalan udara.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, Rusia mengonfirmasi bahwa beberapa individu yang diduga terlibat dalam operasi penyerangan telah ditahan. Api yang melanda area yang terdampak juga telah berhasil dipadamkan.
Di sisi lain, Rusia menyebut dua jembatan runtuh di wilayah perbatasan dengan Ukraina sebagai akibat ledakan yang terjadi dalam waktu berdekatan. Meskipun belum secara langsung menyalahkan Ukraina, otoritas Rusia menyebut insiden tersebut sebagai “aksi terorisme.”
Serangan ini terjadi dalam konteks yang semakin panas setelah laporan pasukan Rusia yang dilaporkan menyeberang masuk ke wilayah perbatasan Ukraina, tepatnya di wilayah Sumy.
Meskipun demikian, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Ukraina mengenai keterlibatan mereka dalam insiden jembatan runtuh, meski beberapa pejabat Rusia telah mengaitkan rentetan peristiwa ini sebagai bagian dari strategi militer Kyiv.
Dengan semakin seringnya serangan menyasar fasilitas militer di wilayah dalam negeri Rusia, pengamat memperkirakan konflik dapat memasuki fase baru yang lebih terbuka dan berisiko tinggi bagi kawasan regional maupun global. [] Adm04