MOSKWA – Sebanyak 343 pesawat nirawak (drone) Ukraina menyerang Moskwa pada Selasa (11/03/2025), menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 17 lainnya. Serangan besar-besaran ini mengakibatkan penutupan sementara di empat bandara utama ibu kota Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, 343 drone jatuh di berbagai wilayah Rusia, termasuk 91 di Moskwa, 126 di wilayah barat Kursk yang baru saja ditinggalkan pasukan Ukraina, serta di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk. Serangan ini terjadi menjelang perundingan antara pejabat AS dan Ukraina di Arab Saudi yang bertujuan untuk mencari jalan keluar dari perang Rusia-Ukraina.
Wali Kota Moskwa, Sergei Sobyanin, menyebut serangan ini sebagai yang terbesar yang pernah terjadi di ibu kota Rusia. Moskwa, yang dihuni lebih dari 21 juta orang, adalah salah satu kota metropolitan terbesar di Eropa. Serangan ini menambah ketegangan yang sudah berlangsung lama antara kedua negara.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa meskipun serangan ini menyebabkan kerusakan pada bangunan tempat tinggal, langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh pihak berwenang Rusia berhasil menjaga kota dan wilayah lainnya dari dampak yang lebih parah. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa Ukraina menargetkan infrastruktur sipil, termasuk fasilitas minyak di wilayah Moskwa dan Oryol.
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, pesawat nirawak telah menjadi senjata utama bagi kedua pihak dalam konflik ini. Drone, yang relatif murah dan mudah digunakan, telah digunakan untuk menyerang kota-kota, pasukan, dan infrastruktur vital. Serangan-serangan serupa dari Rusia terhadap Ukraina juga terjadi secara massal sepanjang perang.
Salah satu produsen daging terbesar di Rusia, Miratorg, melaporkan bahwa dua karyawannya tewas akibat reruntuhan bangunan. Seorang karyawan lainnya meninggal karena luka-lukanya. Pengawas penerbangan Rusia melaporkan bahwa penerbangan di empat bandara utama Moskwa sempat ditangguhkan setelah serangan tersebut, meskipun operasional bandara kembali normal setelahnya dengan penerbangan dialihkan ke kota-kota lain.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam serangan ini dan menyebutnya sebagai aksi terorisme. Ia juga berjanji akan memberikan respons yang tegas terhadap serangan drone yang melanda Moskwa ini. []
Redaksi03