YERUSALEM – Serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel di Gaza pada Kamis (10/7) pagi waktu setempat mengakibatkan sedikitnya 15 orang tewas. Dari jumlah tersebut, sepuluh di antaranya adalah anak-anak dan dua lainnya perempuan. Insiden tersebut terjadi di sekitar sebuah klinik kesehatan dekat Persimpangan Altayara, kawasan Deir al Balah, saat sejumlah warga sedang menunggu fasilitas medis itu dibuka.
Organisasi bantuan medis internasional Project Hope melaporkan kejadian ini dan menyampaikan kecaman keras atas serangan tersebut. Menurut laporan organisasi tersebut, para korban berada di lokasi untuk memperoleh layanan kesehatan ketika serangan terjadi secara tiba-tiba.
Presiden Project Hope menggambarkan insiden tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional. Ia menegaskan bahwa kejadian ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman di wilayah Gaza, bahkan di dekat fasilitas kesehatan yang seharusnya menjadi zona perlindungan.
“Tidak ada anak yang menunggu makanan dan obat-obatan seharusnya menghadapi risiko dibom,” ujar manajer proyek kelompok itu, Dr. Mithqal Abutaha, seperti dilansir Sky News, Kamis (10/7).
Dr. Abutaha yang juga berada di lokasi pada saat kejadian menyatakan bahwa situasi di lapangan sangat memilukan. Ia menyampaikan kesedihan mendalam atas peristiwa yang menimpa warga sipil yang datang ke klinik dengan harapan mendapatkan pertolongan medis dan kemanusiaan.
“Itu adalah pemandangan yang mengerikan. Orang-orang datang mencari kesehatan dan dukungan, malah mereka menghadapi kematian,” tambah dia.
Serangan ini menambah daftar panjang korban sipil dalam konflik yang terus berlangsung di Jalur Gaza. Organisasi kemanusiaan internasional kembali menyerukan penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap fasilitas sipil, terutama rumah sakit dan klinik yang berperan penting dalam penanganan korban luka dan pengungsi.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari otoritas Israel mengenai alasan serangan yang terjadi di sekitar fasilitas kesehatan tersebut. Situasi di Gaza sendiri masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda, sementara masyarakat internasional terus menyoroti dampak kemanusiaan yang ditimbulkan dari konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan