NEW DELHI – Pasukan kepolisian India melancarkan serangan terhadap Suku Maois di negara bagian Chhattisgarh pada pekan lalu. Dalam operasi tersebut, Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengonfirmasi bahwa pemimpin suku Maois, Nambala Keshav Rao alias Basavaraju, tewas terbunuh. Shah menyebutkan bahwa Rao merupakan sekretaris jenderal Partai Komunis India-Maois dan dikenal sebagai “pemimpin paling atas serta tulang punggung” gerakan Naxal.
Menurut Shah, ini adalah pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir pasukan keamanan India berhasil menewaskan sekretaris jenderal gerakan Naxal dalam pertempuran. “Saya mengapresiasi pasukan dan badan keamanan kami yang berani atas terobosan besar ini,” ujar Shah seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.
Selain tewasnya Rao, operasi ini juga mengklaim menewaskan 27 anggota Maois lainnya. Sebanyak 54 orang dilaporkan ditangkap, sementara 84 orang lainnya menyerah di negara bagian Chhattisgarh, Telangana, dan Maharashtra. Pejabat senior polisi Chhattisgarh, Vivekanand Sinha, menyebutkan bahwa serangan dilancarkan setelah pihak kepolisian menerima laporan intelijen yang mengindikasikan keberadaan para pemimpin Maois di wilayah tersebut. Baku tembak pun terjadi setelah serangan dimulai, yang menyebabkan seorang komando polisi turut tewas.
Ketua Menteri Chhattisgarh Vishnu Deo Sai mengungkapkan bahwa operasi ini dilakukan oleh pasukan polisi khusus District Reserve Guard (DRG), yang anggotanya terdiri dari pemuda daerah setempat. Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan apresiasi kepada pasukan DRG atas keberhasilan mereka dalam operasi tersebut.
Namun, serangan ini menuai kritik dari pihak oposisi. Sekretaris Jenderal Partai Komunis India (CPI), Doraisamy Raja, mengutuk keras pembunuhan Rao yang dinilai sebagai tindakan keji. “CPI mengutuk keras pembunuhan keji terhadap pemimpin senior Maois dan beberapa orang Adivasi di Chhattisgarh. Ini adalah contoh lain tindakan main hakim sendiri yang dilakukan dengan dalih operasi kontra-pemberontakan,” kata Raja. Ia juga mendesak agar dilakukan penyelidikan independen atas peristiwa ini dan seluruh Operasi Kagar.
Gerakan Maois atau Naxalite telah berlangsung selama lebih dari enam dekade. Gerakan ini dimulai pada 1967 di desa Naxalbari, kaki Gunung Himalaya, dan sejak itu telah berkembang menjadi gerakan pemberontakan besar di India. Pada puncaknya, pada pertengahan tahun 2000, kelompok ini mengendalikan hampir sepertiga wilayah India dan diperkirakan memiliki sekitar 15.000-20.000 pejuang. Sejak itu, lebih dari 12.000 orang—baik pemberontak, prajurit, maupun warga sipil—telah tewas dalam konflik ini. []
Redaksi11
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan