Seribu Tahun Diserbu, Gaza Tetap Berdiri !

GAZA — Jalur sempit di pesisir Mediterania ini kembali menjadi sorotan dunia. Bukan karena kemegahan, tetapi karena kepedihan yang tak pernah selesai. Lebih dari 60 ribu jiwa tak berdosa tewas akibat kebrutalan serangan Israel. Namun, jauh sebelum konflik modern ini, Gaza sudah berabad-abad menjadi tanah yang diperebutkan dan dilukai sejarah.

Dikutip dari Reuters, “Gaza adalah sebidang tanah pesisir yang terletak di jalur perdagangan dan maritim kuno di sepanjang pantai Mediterania. Kota ini telah dihuni selama ribuan tahun dan diperebutkan oleh banyak orang termasuk Firaun Mesir, Babilonia, Filistin, dan Alexander Agung yang mengepung dan merebut Kota Gaza, membunuh para pria dan memperbudak wanita dan anak-anak.”

Sejarah mencatat, penderitaan Gaza bukan dimulai kemarin. Pada 1917, wilayah ini menjadi arena pertempuran sengit antara pasukan Inggris dan Turki Usmani. Dalam konteks Perang Dunia I, Gaza menjadi pintu strategis menuju Palestina wilayah yang saat itu berada di bawah kekuasaan Turki.

Jenderal Archibal Murray memimpin dua serangan ke Gaza pada Maret dan April 1917, namun keduanya gagal total. “Di bawah tekanan politik untuk meraih kemenangan cepat menyusul kekalahan di Front Barat pada tahun 1916,” demikian catatan sejarah, Inggris memaksa Murray menyerang meski perbekalan minim.

Setelah kegagalan itu, Murray digantikan oleh Jenderal Sir Edmund Allenby, sosok yang membawa semangat dan bala bantuan baru. Allenby memanfaatkan Pemberontakan Arab yang telah melemahkan Turki, serta mengerahkan strategi tipu daya di medan tempur. Ia berpura-pura menyerang Gaza, sementara serangan sebenarnya diluncurkan ke Beersheba pada 31 Oktober 1917.

Kemenangan besar pun diraih. Gaza jatuh ke tangan Inggris. Allenby bahkan membanggakan kemenangan itu sebagai “kemenangan Perang Salib modern.” Tak lama berselang, muncul Deklarasi Balfour, yang kelak menjadi batu loncatan bagi lahirnya negara Israel.

Kini, seabad kemudian, Gaza masih menjadi medan luka. Dari tangan Firaun hingga tank modern Israel, tanah ini tetap berdiri  menjadi saksi bahwa penjajahan berganti rupa, tapi perlawanan Gaza tak pernah padam. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com