Simpang Rawan Kecelakaan di Tabalong Dibahas dalam Forum Dishub

TABALONG – Permasalahan lalu lintas kembali menjadi sorotan dalam Forum Lalu Lintas Jalan yang diselenggarakan Dinas Perhubungan (Dishub) Tabalong di Hotel Jelita Tanjung  Selasa (30/09/2025). Forum yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan ini menitikberatkan perhatian pada dua titik persimpangan jalan raya yang kerap menimbulkan persoalan mobilitas warga.

Persimpangan pertama yang dibahas adalah simpang tiga Pembataan, tepat di samping Mapolres Tabalong, yang menghubungkan jalur menuju perumahan Anggrek dan Jalan Ismail Abdullah. Titik kedua adalah simpang lima Jalan Tanjung Selatan, yang mengarah ke Jalan Nan Sarunai, Pondok Karet, hingga kawasan SD IT An Nahl. Kedua titik tersebut dinilai rawan menimbulkan kemacetan parah, bahkan berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas.

Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Tabalong, Zainal Arifin, mengungkapkan kepadatan kendaraan selalu terlihat pada jam tertentu. “Saat keberangkatan kerja dan sekolah terlihat padat di persimpangan. Pulang sekolah juga cukup padat,” ujarnya.

Kondisi tersebut turut diakui Kasatlantas Polres Tabalong, Iptu Oki Hermawan, yang menyebut kedua simpang itu menjadi titik perhatian utama aparat kepolisian. Ia menilai, tanpa penanganan serius, persoalan lalu lintas bisa semakin memburuk. “Khusus jalan Ismail Abdullah, dia mengusulkan agar dilakukan pelebaran,” jelas Oki.

Selain itu, bentuk simpang lima di Jalan Nan Sarunai dinilainya semakin mempersulit arus kendaraan. “Jalan Nan Sarunai bentuknya simpang lima. Tiap pagi jadi atensi kami, karena tidak beraturan,” tegasnya.

Untuk mengurangi potensi kemacetan sekaligus menekan risiko kecelakaan, Oki mengusulkan adanya rekayasa lalu lintas. Salah satunya dengan membangun bundaran di titik simpang lima, yang sekaligus bisa menjadi tempat pemasangan rambu lalu lintas. “Usulnya, perlu ada bundaran pada bagian tengah persimpangan untuk meletakkan traffic light sebagai rambu untuk berhati-hati. Tidak perlu traffic light merah, kuning, hijau. Cukup kuning saja yang dipasang,” ujarnya.

Forum ini tidak hanya menyoroti masalah kemacetan, tetapi juga menjadi wadah diskusi berbagai pihak dalam mencari solusi jangka panjang. Dishub Tabalong berkomitmen menindaklanjuti masukan yang muncul, mengingat pertumbuhan kendaraan di daerah ini terus meningkat setiap tahun.

Warga setempat berharap agar upaya yang dibicarakan tidak berhenti pada tataran wacana. Mereka menantikan realisasi nyata berupa rekayasa lalu lintas maupun pembangunan infrastruktur baru yang bisa mendukung kelancaran mobilitas, terutama pada jam sibuk. Dengan adanya penanganan yang tepat, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di Tabalong diharapkan dapat terjaga. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com