JAWA TENGAH – Gunung Merapi kembali jadi sorotan, bukan karena letusannya, tapi karena skandal tambang ilegal bernilai fantastis. Bareskrim Polri menggerebek tambang tanpa izin di wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, yang disebut menghasilkan transaksi mencapai Rp 3 triliun dalam dua tahun terakhir.
Penggerebekan dilakukan pada Sabtu (01/11/2025). Dari operasi besar ini, polisi menemukan 39 depo penampungan hasil tambang dari 36 titik penambangan ilegal di lereng Merapi. Nilai perputaran uangnya disebut mencengangkan dan tak sepeser pun masuk ke kas negara.
“Rekan-rekan ketahui, kurang lebih kerugian yang, uang yang beredar untuk 36 titik penambangan ini kurang lebih Rp 3 triliun. Bisa bayangkan rekan-rekan sekalian, uang yang beredar Rp 3 triliun ini tidak dipungut pajak oleh pemerintah dan tidak membayar kewajiban-kewajiban kepada pemerintah,” ujar Brigjen Moh Irhamni, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, di lokasi penambangan ilegal.
Dari hasil penyelidikan, praktik tambang ilegal itu diduga telah berlangsung sekitar dua tahun, dengan volume material yang dikeruk mencapai 21 juta meter kubik. “Hitungan kami Rp 3 triliun kurang lebih itu adalah selama 2 tahun terakhir. Ini kurang lebih 21 juta meter kubik. Jadi setidaknya 2 tahun terakhir ini kalau dihitung ke belakang lagi lebih banyak lagi,” kata Irhamni.
Ia menegaskan, apabila para pelaku mengurus izin resmi, maka hasil tambang tersebut dapat berkontribusi besar bagi pembangunan masyarakat dan daerah. “Apabila mereka mengajukan izin resmi tentunya bisa dipungut kewajiban kepada pemerintah untuk pembangunan masyarakat dan pembangunan Provinsi Jawa Tengah. Apapun Kabupaten Magelang, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Penggerebekan tambang ilegal di kawasan Merapi ini membuka mata publik bahwa aktivitas tambang gelap bukan hanya merugikan negara, tetapi juga mengancam keselamatan lingkungan di wilayah rawan bencana. Di tengah ancaman erupsi Merapi, aktivitas tambang ilegal jelas menambah daftar bahaya yang mengintai. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan