PONTIANAK – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, menyatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi perwakilan dari SMA Negeri 1 Mempawah untuk berkoordinasi langsung dengan admin pusat di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia.
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut atas masalah yang dihadapi oleh sekolah tersebut, yaitu kegagalan tim PDSS dalam menginput data beberapa siswa ke dalam portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang dapat mempengaruhi kelancaran proses seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Rita Hastarita menjelaskan bahwa kendala ini berpotensi memengaruhi seluruh siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Mempawah, dengan total 113 siswa yang terancam tidak dapat mengikuti seleksi SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) tahun ini.
“Masalah ini terjadi karena tim PDSS gagal melakukan input data dengan benar, sehingga berdampak pada proses seleksi yang akan dihadapi siswa-siswa tersebut,” ujarnya di Pontianak, Selasa.
Untuk mencari solusi atas permasalahan ini, Rita mengungkapkan bahwa pihak sekolah sudah melakukan mediasi dengan tim PDSS dan kepala sekolah.
Beberapa opsi solusi pun ditawarkan kepada para siswa dan orang tua. Opsi pertama adalah melakukan koordinasi langsung dengan admin pusat Kemendikdasmen RI untuk mencari jalan keluar agar data siswa yang belum diinput bisa diproses.
Sementara opsi kedua, jika langkah pertama tidak berhasil, adalah menyediakan layanan bimbingan belajar dari Ganesha Operation (GO) untuk membantu 113 siswa mempersiapkan ujian masuk PTN melalui jalur lainnya.
“Kami akan mengupayakan opsi pertama terlebih dahulu karena kami ingin memastikan bahwa data siswa bisa diproses agar mereka tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi,” jelasnya.
Rita menambahkan bahwa Disdikbud Kalbar telah memberikan berbagai peringatan kepada pihak sekolah terkait pengisian data siswa melalui grup komunikasi sekolah. Sayangnya, SMA Negeri 1 Mempawah menjadi satu-satunya sekolah yang belum menyelesaikan pengisian data hingga batas waktu yang ditetapkan.
“Kami sudah beberapa kali mengingatkan, namun sekolah ini yang tidak tuntas, padahal pengisian data berlangsung cukup lama, dari tanggal 9 hingga 31 Januari,” jelas Rita.
Sementara itu, portal SNPMB telah resmi ditutup sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Meski begitu, Disdikbud Kalbar tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik bagi siswa-siswa yang terdampak agar mereka tetap memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. []
Redaksi03