Solidaritas dan Etika Jadi Prioritas AMSI Kalbar

PONTIANAK – Komunitas media daring Kalimantan Barat (Kalbar) menyambut era baru dengan terpilihnya Muhlis Suhaeri dan Mursalin sebagai Ketua dan Sekretaris Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar periode 2025–2029. Pemilihan ini dilakukan dalam Konferensi ke-III AMSI Kalbar yang berlangsung di Hotel Harris Pontianak, Rabu (11/06/2025), dan dihadiri oleh puluhan pelaku media, wartawan, dan pemilik media siber.

Muhlis, CEO Insidepontianak.com, bukan sosok baru dalam lingkaran AMSI. Ia sebelumnya menjabat Sekretaris AMSI Kalbar, lalu dipercaya menjadi Pelaksana Tugas Ketua setelah pengunduran diri Ketua sebelumnya, Kundori. Kini, ia memperoleh kepercayaan penuh sebagai Ketua definitif.

Bersama Mursalin, Direktur Utama PON TV, keduanya meraih 12 dari total 22 suara, mengalahkan pasangan Lisius Sahat Tinambunan-Arman yang meraih delapan suara. Satu suara dinyatakan tidak sah. Kemenangan ini mencerminkan pergeseran harapan dari anggota AMSI Kalbar yang menginginkan pemimpin yang kolaboratif, adaptif, dan fokus pada penguatan ekosistem media lokal. Konstelasi pemilihan berlangsung damai, terbuka, dan demokratis, diawasi oleh panitia pelaksana dengan ketat.

Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, membuka konferensi dengan menyampaikan dukungan pemerintah terhadap keberadaan AMSI. Ia menekankan pentingnya peran media dalam menjaga keseimbangan informasi di tengah dinamika sosial yang terus berubah.  “Saya sangat mendukung AMSI. Selalu mensupport AMSI. Jangan pernah takut dalam menegakkan kebenaran, memberikan kritik saran kepada siapapun selagi benar,” tegasnya.

Muhlis Suhaeri, dalam pidato perdananya sebagai ketua terpilih, menyampaikan visinya untuk membangun solidaritas antar media anggota AMSI dan menciptakan ruang belajar bersama. Ia menekankan pentingnya pelatihan jurnalistik dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

“Kami ingin AMSI Kalbar menjadi rumah bagi semua media siber di Kalimantan Barat. Tempat di mana kita bisa belajar bersama, berbagi pengalaman, dan menciptakan konten yang bermakna tanpa harus khawatir mati karena kurangnya dukungan,” ujarnya. “Jurnalisme yang baik adalah jurnalisme yang beretika. Dan untuk itu, kita butuh pelatihan rutin, workshop, dan program magang yang serius.”

Sementara itu, Mursalin membawa warna baru dalam kepengurusan dengan pendekatan yang dinamis. Ia menaruh perhatian pada keterlibatan generasi muda dan penguatan bisnis media digital. “Kami sadar, tantangan ke depan akan makin berat. Tapi kami yakin, dengan solidaritas dan kerja sama, kita bisa lewati semua itu,” katanya.

Salah satu inisiatif yang akan digarap adalah pembentukan komunitas milenial AMSI Kalbar. Komunitas ini dirancang sebagai laboratorium ide bagi generasi muda untuk belajar menulis, membuat konten video, mengelola podcast, dan memanfaatkan media sosial secara produktif.

“Anak muda adalah agen perubahan. Mereka punya ide-ide segar, cara pandang yang unik, dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Kami ingin mereka menjadi bagian dari ekosistem media yang kita bangun,” tambah Mursalin.

Konferensi ini juga diisi dengan seminar daerah bertema “Kolaborasi Membangun Media Massa yang Berkualitas dan Bisnis Berkelanjutan di Era Digital”, yang melibatkan narasumber dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, dan pemerintah. Seminar ini menjadi wadah pertukaran gagasan dan strategi menghadapi tantangan media siber masa kini.

Meski euforia menyambut kepengurusan baru masih terasa, industri media daring masih menghadapi tantangan besar. Polarisasi opini, hoaks, regulasi digital yang belum mapan, serta krisis pendanaan menjadi isu serius yang memerlukan solusi kolektif.

Namun dengan semangat kolaborasi, kepemimpinan baru AMSI Kalbar di bawah Muhlis-Mursalin hadir bukan sebagai jawaban akhir, melainkan langkah awal yang kuat untuk membangun masa depan media siber yang profesional, sehat, dan relevan di Kalimantan Barat. “Kami tak akan sendirian. Kami percaya pada tim, pada rekan-rekan anggota AMSI, dan pada masyarakat Kalimantan Barat yang masih percaya pada media yang jujur dan adil,” ujar Muhlis menutup pidatonya. [] Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X