KOTAWARINGIN BARAT – Masalah sampah masih menjadi persoalan yang belum tuntas di Kota Pangkalan Bun. Meskipun sejumlah spanduk dengan kalimat keras telah dipasang di lokasi-lokasi yang kerap dijadikan tempat pembuangan liar, sebagian warga tetap nekat membuang sampah sembarangan. Salah satu spanduk yang sempat menarik perhatian bertuliskan “Yang Buang Sampah di Sini Babi dan Anjing”, sebagai bentuk kemarahan warga terhadap perilaku tidak bertanggung jawab tersebut.
Warga sekitar telah berupaya membersihkan lokasi dan memasang peringatan, namun kebiasaan membuang sampah sembarangan masih sulit dihilangkan. Padahal, setiap kelurahan di wilayah ini telah menyediakan layanan berlangganan sampah yang dikelola secara resmi. Dengan membayar iuran bulanan, sampah rumah tangga dapat diangkut langsung oleh petugas.
Sayangnya, kesadaran untuk menggunakan layanan tersebut belum dimiliki oleh sebagian masyarakat. Bahkan, tak sedikit yang bersikap masa bodoh meski tindakan mereka bisa diviralkan di media sosial oleh warga lainnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat, Nurliani, menyampaikan bahwa pihaknya telah menempatkan kontainer sampah di sejumlah titik sebagai tempat pembuangan sementara. Namun, masih ada saja warga yang lebih memilih membuang sampah di pinggir jalan atau tempat terbuka.
“Kita sudah siapkan tempat sampah kontainer di sejumlah titik di beberapa kelurahan dalam Kota Pangkalan Bun, tetapi warga belum punya kesadaran dan memilih membuang sampah di sembarang tempat,” katanya, Sabtu (13/07).
Di Kelurahan Baru, terdapat dua kontainer yang ditempatkan di eks Pasar Tembaga Indah dan dua lainnya di Pasar Indrasari. Untuk Kelurahan Raja, satu kontainer ditempatkan di Pasar Indra Kencana dan dua di Pasar Palagan Sari. Sementara di Kelurahan Mendawai, satu kontainer tersedia di sekitar area Korindo.
Pemerintah berharap masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut dan mulai berlangganan layanan pengangkutan sampah melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang telah dibentuk di setiap wilayah.
“Masyarakat hanya tinggal memasukkan dalam kantong plastik sampah rumah tangganya, kemudian diletakkan di depan rumah, nanti ada yang memungut,” pungkas Nurliani.
Upaya pemerintah untuk menata kebersihan kota tampaknya masih perlu ditunjang oleh kesadaran warga agar tidak membuang sampah sembarangan, demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.[]
Admin05