KOTAWARINGIN TIMUR – Hilangnya Bripda Muhammad Fadel, anggota Satuan Intelkam Polres Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memasuki hari ke-18 sejak terakhir terlihat pada Rabu (20/08/2025). Kabar mengenai keberadaannya masih gelap, membuat keluarga dirundung kecemasan mendalam.
Nur Fenti Indriani, kakak kandung Fadel, bersama sang ibu, Musrifah, menyampaikan harapan agar Fadel segera kembali. “Cepat pulang. Keluarga menunggu di rumah. Seluruh keluarga berharap Fadel bisa pulang dalam keadaan sehat wal afiat,” ucap keduanya saat ditemui di Sampit, Senin (08/09/2025).
Dengan mata berkaca-kaca, Fenti menuturkan bahwa keluarga masih menyimpan harapan besar untuk bisa berkumpul kembali dengan Fadel dalam kondisi selamat. Mereka menunjukkan sejumlah foto Fadel, termasuk saat terakhir kali ia terlihat mengenakan kemeja putih, momen yang hingga kini membekas di ingatan keluarga.
Namun, berbagai kabar yang beredar semakin membingungkan. Informasi bahwa Fadel terdeteksi di Makassar diragukan pihak keluarga setelah ditelusuri ternyata hanya kesamaan nama. Ketidakjelasan ini membuat keluarga bertanya-tanya apakah Fadel masih berada di Kotawaringin Timur atau sudah keluar daerah.
Menurut keluarga, Fadel dikenal sebagai sosok yang selalu memberi kabar setiap kali bepergian. Ia juga jarang meninggalkan rumah dalam waktu lama. “Dari keluarga tidak mendengar keluhan apapun dari Fadel. Semua biasa saja. Makanya kami sangat kaget. Kami belum tahu apa penyebabnya. Dia juga tidak pernah curhat yang aneh-aneh,” ungkap Fenti.
Fadel sendiri dikenal sebagai anak yang berprestasi. Ia diterima menjadi polisi melalui jalur prestasi dan bertugas di Satuan Intelkam. Kehilangannya tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga, apalagi sang ayah, Zainudin, kini dikabarkan tengah sakit sehingga tidak bisa ikut serta dalam pencarian.
Keluarga menunjuk kuasa hukum dari Lawfirm RAS Official, Rusdi Agus Susanto, untuk mendampingi mereka. Agus menegaskan, hilangnya Fadel harus menjadi perhatian serius. “Apalagi, Fadel merupakan anggota Polri,” ujarnya.
Agus menceritakan, terakhir kali Fadel terlihat adalah saat meminta diantar ke rumah pimpinannya di Jalan DI Pandjaitan pada Rabu pagi, 20 Agustus. Keesokan harinya, seorang senior di Satuan Intelkam datang ke rumah menanyakan alasan Fadel tidak masuk dinas. Sejak saat itu, keluarga mulai panik karena tidak mendapat kabar apapun.
Langkah hukum pun telah ditempuh. Pada 24 Agustus, keluarga melaporkan kehilangan Fadel ke SPKT Polres Kotawaringin Timur. Namun, laporan diarahkan ke Propam karena status Fadel sebagai anggota Polri. Tidak berhenti di situ, keluarga kembali membuat laporan ke SPKT dan penyelidikan pun dimulai oleh Satreskrim.
Meski demikian, hasil pencarian belum menunjukkan perkembangan berarti. Hingga kunjungan terakhir pada Senin (8/9), keluarga bersama tim hukum belum mendapatkan kabar positif. “Pihak keluarga semakin cemas dan semakin stres. Bapaknya kurang fit sampai pihak keluarga pun ada yang berpikiran apakah Fadel masih ada di dunia atau tidak. Itu pemikiran kita orang awam,” tambah Agus.
Situasi yang semakin tidak menentu membuat keluarga mulai mempertimbangkan langkah lebih jauh. Mereka berencana melaporkan kasus ini ke Polda Kalimantan Tengah, bahkan hingga ke Mabes Polri dan Komnas HAM. Langkah itu diambil demi mempercepat pencarian dan mendapatkan kejelasan mengenai nasib Fadel.
Keluarga berharap adanya dukungan penuh dari semua pihak, termasuk masyarakat. Mereka meminta siapapun yang mengetahui keberadaan Fadel untuk segera melapor. Sementara itu, proses penyelidikan kepolisian masih berjalan, namun waktu yang terus bergulir membuat kecemasan keluarga semakin berat. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan