Sungai Sesayap Dipenuhi Kayu Hanyut, DPRD Tana Tidung Minta Langkah Serius

TANA TIDUNG – Banyaknya batang kayu hanyut yang melintas di Sungai Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara), kembali menjadi sorotan DPRD setempat. Kondisi ini dinilai berisiko tinggi terhadap keselamatan transportasi air, yang hingga kini masih menjadi moda utama mobilitas masyarakat antarwilayah di Kaltara.

Wakil Ketua II DPRD Tana Tidung, Hanafiah, menegaskan perlunya langkah serius dan kolaboratif untuk mengatasi masalah tersebut. Ia mengingatkan, insiden kecelakaan kapal penumpang Malinau Express yang terjadi pada Senin (22/9/2025) di perairan Sungai Sesayap, Desa Tideng Pale, seharusnya menjadi peringatan keras bagi semua pihak.

“Masalah ini akan kami bicarakan nanti dengan Pemkab Tana Tidung dan juga Malinau supaya ada kerja sama bagaimana membersihkan lingkungan Sungai Sesayap. Supaya speedboat, baik yang dari Malinau maupun Tana Tidung, bisa berjalan mulus,” kata Hanafiah kepada TribunKaltara.com, Selasa (23/9/2025).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, pembersihan jalur sungai tidak bisa hanya mengandalkan satu daerah. Pasalnya, aliran Sungai Sesayap melewati tiga kabupaten sekaligus, yakni Tana Tidung, Malinau, dan Nunukan. Karena itu, koordinasi dengan Pemprov Kaltara bahkan pemerintah pusat dinilai penting untuk memastikan program penanganan dapat berjalan efektif.

“Mungkin kita sampaikan juga ke provinsi atau langsung ke pusat bagaimana mengambil langkah tindak lanjut, karena sungai ini juga lintas kabupaten. Kalau mekanismenya pasti harus ada laporan dari bawah dulu baru ke pusat, jadi memang harus melibatkan semua aspek,” jelasnya.

Selain koordinasi lintas daerah, Hanafiah juga menekankan pentingnya dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Ia menilai, upaya membersihkan jalur sungai yang dipenuhi batang kayu hanyut akan membutuhkan biaya besar dan harus dilakukan secara berkelanjutan.

“Soalnya kita juga berpikir masalah anggaran kan, harusnya pemerintah pusat memikirkan itu dan ada alokasi dana untuk membersihkan Sungai Sesayap,” tegasnya.

Menurut Hanafiah, menjaga kebersihan alur sungai bukan hanya tentang estetika lingkungan, melainkan soal keselamatan nyawa penumpang kapal dan speedboat yang setiap hari melintas di jalur tersebut.

“Untuk ke depannya, ya itulah bagaimana kita bisa menjaga lingkungan lintas air supaya penumpang jadi nyaman,” pungkasnya. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com