Sutradara No Other Land Ditangkap Tentara Israel

HEBRON – Hamdan Ballal, salah satu sutradara film dokumenter No Other Land yang meraih penghargaan Oscar, dilaporkan ditangkap oleh tentara Israel setelah rumahnya di Susya, wilayah Masafer Yatta, selatan Hebron, diserang oleh sekelompok pemukim Israel. Insiden tersebut terjadi pada pekan lalu ketika sekitar 15 pemukim bertopeng melempar batu dan menghancurkan tangki air yang terletak dekat rumah Hamdan.

Seorang aktivis dari Center for Jewish Nonviolence, yang hanya ingin disebutkan namanya sebagai Joseph, mengungkapkan bahwa para pemukim menghancurkan kendaraan milik Hamdan, merusak mobilnya dan memecahkan kaca depan serta jendela dengan batu. “Mereka juga melemparkan batu ke arah warga Palestina di sekitar lokasi,” kata Joseph, seperti dikutip dari The Guardian.

Menurut saksi mata, tentara Israel tiba di lokasi bersama dengan penjajah Israel yang berseragam militer, dan langsung mengejar Hamdan hingga akhirnya menyerahkannya kepada pihak militer. Saksi lainnya, Raviv, mengungkapkan bahwa para pemukim tidak hanya menyerang Hamdan, tetapi juga merusak mobilnya, mengiris ban mobil, serta menyebabkan kerusakan parah lainnya. “Semua jendela dan kaca depan pecah,” kata Raviv.

Setelah serangan itu, Hamdan, yang mengalami cedera akibat pukulan di kepala, dibawa pergi oleh tentara Israel. Anggota kelompok aktivis Amerika Yahudi yang berada di lokasi sempat merekam serangan itu, dan ketika mereka memasuki rumah Hamdan, mereka menemukan darah yang tumpah di lantai. Menurut keluarga Hamdan, darah tersebut mengalir setelah kepala Hamdan dipukul.

Ballal dan seorang pria lainnya yang hanya diidentifikasi sebagai Nasser kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Namun, alasan penangkapan mereka belum jelas. Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. Kasus ini menjadi salah satu dari serangkaian aksi kekerasan yang semakin meningkat terhadap warga Palestina di wilayah tersebut.

Basel Adra, rekan sutradara No Other Land dan warga Palestina, berpendapat bahwa serangan-serangan yang dilakukan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina belakangan ini merupakan respons terhadap kemenangan film dokumenter tersebut di ajang Oscar. “Warga Palestina di desa telah diserang secara fisik oleh pemukim hampir setiap hari. Kekerasan semakin meningkat,” ujar Adra, yang turut menyaksikan serangan di Susya.

Adra menggambarkan serangan tersebut sebagai kejadian mengerikan, di mana lusinan pemukim Israel, yang didukung oleh tentara, mengancam mereka dengan senjata dan memulai serangan terhadap rumah warga Palestina. “Tentara mengarahkan senjata mereka kepada kami, sementara pemukim mulai menyerang rumah-rumah warga Palestina,” katanya.

Selain itu, serangan ini bukanlah yang pertama bagi anggota kru No Other Land. Pada Februari 2025, Adra juga mengalami serangan serupa oleh pemukim bertopeng. Film No Other Land yang mengangkat kisah perjuangan warga Palestina melawan pemindahan paksa oleh Israel ini telah mendapat perhatian internasional, termasuk di Indonesia, di mana film ini dapat disaksikan di bioskop sejak 7 Maret 2025. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com