Tim SAR berusaha mengevakuasi penumpang kapal Guide DCDC yang tenggelam di Perairan Malaoge Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Minggu (5/7/2020). Kapal Guide DCDC yang memuat lima orang pemandu wisata tersebut tenggelam di Perairan Malaoge setelah dihantam ombak setinggi empat meter saat melakukan perjalanan dari Wanci Kabupaten Wakatobi menuju Malaoge Kabupaten Buton dan semua awak kapal berhasil dievaluasi dengan selamat. ANTARA FOTO/HO/Humas Basarnas/JJ/aww.

Tabrak Batang Kayu, Malinau Express 6 Tenggelam di Tana Tidung

TANA TIDUNG – Kapal penumpang Malinau Express 6 yang berlayar dari Kabupaten Malinau menuju Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mengalami kecelakaan laut di perairan Sungai Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Senin (22/9/2025) siang.

Kapal bermuatan 35 penumpang itu dikabarkan tenggelam setelah diduga mengalami kebocoran pada bagian lambung akibat menabrak batang kayu yang hanyut di sungai. Peristiwa ini sempat menimbulkan kepanikan di antara para penumpang ketika kapal perlahan mulai terisi air.

Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara, Idham Chalid, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut, kapal Malinau Express 6 bahkan sempat menabrak batang kayu hingga dua kali sebelum akhirnya mengalami kebocoran serius.

“Perjalanan dimulai dari Kabupaten Malinau, namun di perjalanan terjadi kebocoran karena menabrak kayu,” kata Idham saat dikonfirmasi di Bulungan.

Meski demikian, Idham memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat menggunakan kapal lain yang melintas di lokasi kejadian, lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju Kota Tarakan.

“Alhamdulillah, semua penumpang selamat,” ujarnya dengan lega.

Pasca-kejadian, Dinas Perhubungan Kalimantan Utara langsung mengimbau seluruh operator kapal penumpang agar memperketat standar keselamatan pelayaran. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan jaket pelampung sesuai jumlah penumpang di setiap perjalanan.

“Imbauan kami jelas, operator wajib menyediakan life jacket sesuai kapasitas penumpang agar apabila terjadi kecelakaan serupa, potensi korban jiwa bisa dihindari,” tegas Idham.

Insiden Malinau Express 6 menambah daftar panjang kecelakaan transportasi air di wilayah Kalimantan Utara yang sebagian besar jalurnya memang masih mengandalkan sungai. Kondisi perairan yang kerap dipenuhi batang kayu hanyut dan arus deras kerap menjadi tantangan tersendiri bagi para nakhoda kapal.

Hingga berita ini diturunkan, kapal Malinau Express 6 masih berada di lokasi kejadian dan menunggu proses evakuasi bangkai kapal. Pihak berwenang menyatakan akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, sekaligus memastikan standar keselamatan pelayaran benar-benar diterapkan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com