Tabrakan di Alun-alun Nunukan, Nama DPRD Ikut Terseret

NUNUKAN – Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Ustania (42), kembali membuka perbincangan tentang kesadaran hukum dan kedisiplinan pejabat publik di jalan raya. Insiden itu terjadi di depan Kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) Nunukan, Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 09.38 Wita.

Kecelakaan tersebut melibatkan dua sepeda motor. Salah satunya dikendarai oleh Ustania, sementara pengendara lain bernama Arianto (22), warga Jalan Tawakkal, Nunukan Tengah.

Komandan Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Nunukan, AKP Adek Taufik, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden berlangsung di kawasan Alun-alun, Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan Nunukan, saat arus lalu lintas cukup padat.

“Jenis kecelakaan yang terjadi adalah tabrakan depan dengan samping. Dari hasil olah TKP sementara, kecelakaan bermula ketika Arianto melaju dari arah Jalan Radio menuju Jalan Pasar Pagi menggunakan sepeda motor Yamaha SE88 bernomor polisi KU 4849 NB,” kata Adek Taufik.

Menurutnya, sesampainya di tikungan depan Kantor Perpusda, dari arah berlawanan datang sepeda motor Yamaha Mio Gear KU 3638 NJ yang dikendarai Ustania.

“Diduga motor yang dikendarai oleh Ustania mengambil jalur dan menabrak sepeda motor Arianto. Akibatnya, Ustania mengalami luka dan langsung mendapat perawatan medis di RSUD Nunukan,” ucapnya.

Peristiwa ini menyisakan tanda tanya besar di tengah masyarakat: sejauh mana penegakan hukum lalu lintas berlaku setara tanpa memandang jabatan? Fakta bahwa pelaku diduga mengambil jalur kendaraan lain menimbulkan pertanyaan tentang keteladanan pejabat publik dalam berkendara.

Saat kejadian, kondisi cuaca dilaporkan cerah dengan arus lalu lintas sedang. Personel Satlantas Polres Nunukan segera melakukan penanganan awal dengan meminta keterangan saksi, mengamankan kendaraan, dan melengkapi administrasi pemberkasan untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Situasi lalu lintas sempat terganggu namun kini sudah kembali normal,” ujar Adek Taufik.

Meski begitu, publik berharap transparansi penyelidikan menjadi prioritas. Dalam banyak kasus, keterlibatan pejabat dalam insiden semacam ini sering kali berujung tanpa kejelasan hukum. Padahal, setiap pelanggaran lalu lintas, sekecil apa pun, semestinya mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menyimpulkan bahwa motor Yamaha Mio Gear yang dikendarai Ustania mengambil jalur kendaraan lain hingga menyebabkan benturan. Namun penyidik masih mendalami penyebab pasti kecelakaan tersebut.

“Kita masih terus melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan kronologi dan faktor penyebab kecelakaan,” ungkap Adek Taufik.

Kecelakaan ini seharusnya menjadi pengingat penting bahwa jabatan publik tidak berarti kekebalan hukum di jalan raya. Warga berharap penegakan aturan dilakukan secara tegas tanpa pandang bulu, termasuk kepada pejabat yang seharusnya menjadi contoh kedisiplinan.

Peristiwa sederhana di depan Perpusda ini bukan sekadar insiden lalu lintas biasa, melainkan cerminan bagaimana perilaku tertib berlalu lintas mencerminkan integritas seorang pejabat. Ketika publik menuntut keadilan, transparansi, dan tanggung jawab, maka tidak ada ruang bagi kompromi terhadap keselamatan di jalan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com