BONTANG – Menjelang tutup tahun 2025, tensi pekerjaan proyek infrastruktur di Kota Bontang kembali memanas. Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengingatkan seluruh kontraktor agar menggenjot penyelesaian proyek sebelum batas waktu berakhir. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang menegaskan pentingnya percepatan di tengah waktu yang kian sempit.
“Memang harus segera dikebut,” katanya, Kamis (11/12/2025), saat ditemui sejumlah awak media.
Agus menegaskan bahwa meski Pemkot tidak menjatuhkan sanksi administratif bagi kontraktor yang telat menyelesaikan pekerjaan, konsekuensi finansial tetap diberlakukan. Pembayaran proyek akan mengikuti progres pekerjaan yang benar-benar terselesaikan di lapangan.
“Kami akan membayar sesuai yang dikerjakan saja. Memang tidak ada sanksi yang diberikan kepada kontraktor. Jadi, kalau mau dibayarkan penuh sesuai kontrak yang diberikan, ya harus bisa selesai sesuai deadline yang diberikan,” tegasnya.
Pernyataan itu menjadi sinyal keras bagi kontraktor yang masih berpacu dengan waktu. Agus menambahkan bahwa proyek yang molor akan berdampak pada penilaian kinerja kontraktor untuk tahun berikutnya. Risiko terburuk: masuk daftar hitam dan tidak lagi mendapat pekerjaan dari Pemkot.
“Jadi tidak ada alasan apa pun. Kalau sekarang tidak selesai, tahun depan akan mempertimbangkan kembali kalau kami akan berikan pekerjaan. Tahun ini saja tidak selesai, masa mau dikasih lagi,” ujarnya.
Meski memahami gangguan cuaca yang sering berubah, Agus tetap meminta kontraktor menunjukkan komitmen penuh pada penyelesaian pekerjaan. “Tapi apa pun itu, memang harus komitmen selesai sesuai deadline-nya. Kecuali proyek multiyears,” terangnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang, Edy Prabowo, menyampaikan optimisme yang berbeda. Ia memastikan bahwa seluruh proyek yang ditangani pihaknya akan rampung sebelum akhir Desember 2025.
Beberapa proyek strategis bahkan telah dinyatakan selesai, seperti penguatan tebing sungai (turap) di Kelurahan Kanaan, Gunung Telihan, dan Api-Api. Sementara itu, pengerjaan drainase di Jalan MT Haryono hingga Ahmad Yani telah mencapai 98 persen, hanya tinggal proses akhir termasuk pemasangan konektivitas listrik lampu hias.
Drainase di Tanjung Laut juga sudah berada di tahap finishing. “Insyaallah tidak ada yang lewat akhir tahun. Semua sesuai jadwal. Karena kami pantau terus,” kata Edy.
Meski sempat terkendala pasokan material mulai dari keterlambatan pasir hingga antrean beton serta cuaca yang kerap berubah, Edy memastikan bahwa koordinasi lintas pihak terus dilakukan demi memastikan tidak ada proyek yang menyeberang tahun anggaran.
Pemkot berharap seluruh pekerjaan dapat tuntas sesuai target agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat sebelum memasuki tahun baru. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan