PALANGKA RAYA – Aksi warga menanam pohon pisang di ruas Jalan Temanggung Tilung III dan IV sebagai bentuk protes terhadap jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki menarik perhatian publik dan viral di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, akhirnya angkat bicara.
Menurut Fairid, Pemerintah Kota Palangka Raya telah menerima laporan mengenai kondisi jalan berlubang yang dikeluhkan warga. Ia memastikan bahwa upaya perbaikan akan tetap dilakukan, namun pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
“Kalau ingin menjadi prioritas, ya dicek dulu, PBB-nya di sana lunas atau tidak. Jangan sampai kita minta pembangunan, tetapi kewajiban tidak dilaksanakan,” ujar Fairid saat diwawancarai awak media pada Sabtu (19/04/2025).
Dalam keterangannya, Fairid menekankan bahwa pelaksanaan pembangunan tidak hanya didasarkan pada keluhan masyarakat semata, tetapi juga mempertimbangkan aspek kepatuhan warga terhadap kewajiban seperti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa status pelunasan PBB bukanlah satu-satunya penentu realisasi pembangunan. Menurutnya, pembangunan tetap akan berjalan, namun ia mengajak masyarakat untuk berkontribusi aktif melalui pemenuhan kewajiban perpajakan.
“Yang belum membayar bukan berarti tidak dibangun. Tapi mari kita selaraskan, pajak yang dibayarkan akan kembali juga dalam bentuk pembangunan,” tegas Fairid.
Selain itu, Fairid juga mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antara pemerintah dan warga dengan saling memahami peran masing-masing dalam proses pembangunan kota.
Ia berharap aksi seperti penanaman pohon pisang di jalan rusak tidak menjadi satu-satunya cara untuk menyampaikan aspirasi, melainkan juga melalui mekanisme formal yang telah disediakan pemerintah. []
Redaksi03