Tambang Ganggu Irigasi, Petani Minta Pemerintah Bertindak

BARITO UTARA – Kegiatan tanam cabai rawit dan cabai besar yang digelar Dinas Pertanian bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Barito Utara di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, berjalan dengan penuh antusiasme. Namun, di balik suasana kegiatan yang semarak tersebut, sejumlah keluhan dari para petani mencuat terkait dampak lingkungan akibat aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Emas Borneo Abadi (PT EBA).

Muslih, salah satu petani pemilik lahan seluas 10 hektare, mengungkapkan bahwa kondisi air sungai di wilayah mereka semakin mengkhawatirkan. Ia menilai, kegiatan tambang telah menyebabkan air menjadi keruh dan dangkal, yang secara langsung berdampak terhadap sektor perikanan maupun pertanian. “Air sungai kini keruh dan dangkal, ini mengganggu usaha perikanan kami dan bahkan berdampak pada sektor pertanian. Banyak lahan yang kini menjadi tidur dan tidak produktif,” ucap Muslih, sembari berharap adanya penelitian menyeluruh terkait persoalan ini.

Senada dengan Muslih, petani lainnya, H Ambran, mengaku mengalami kesulitan dalam memperoleh air untuk irigasi. Ia menuturkan bahwa pendangkalan sungai menyebabkan tanaman sulit diairi, sedangkan curah hujan tinggi justru menimbulkan banjir yang merusak tanaman padi. “Air sungai sudah sangat dangkal, sehingga kami kesulitan untuk menyirami tanaman. Musim hujan juga membawa masalah lain, yaitu banjir yang merusak tanaman padi kami,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara, Ardianto, menyatakan bahwa kondisi ini tidak boleh diabaikan dan perlu ditangani secara menyeluruh. “Kami sangat menghargai inisiatif kegiatan pertanian ini, namun kami juga tidak bisa mengabaikan keluhan yang disampaikan oleh para petani. Dampak tambang PT EBA terhadap lingkungan dan ketahanan pangan harus segera diteliti dan dievaluasi oleh pihak yang berwenang,” tegas Ardianto.

Sebagai Sekretaris Komisi II DPRD Barito Utara sekaligus Ketua Badan Kehormatan DPRD, Ardianto juga menekankan perlunya solusi jangka pendek melalui penguatan infrastruktur irigasi. “Kami akan mendorong pemerintah daerah untuk segera mengkaji masalah ini dan memberikan solusi konkret agar petani tidak semakin terbebani dengan dampak tambang yang merugikan,” ujarnya.

Masyarakat Desa Trinsing berharap adanya komitmen nyata dari pemerintah dan perusahaan tambang dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian dan perikanan. Mereka menuntut langkah nyata untuk memperbaiki kondisi lingkungan agar usaha pertanian tetap bisa berjalan dan kehidupan petani tidak semakin terpuruk.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com