Tanah Bumbu Diguncang Gempa 2,3 SR

TANAH BUMBU – Getaran bumi kembali mengguncang wilayah Kalimantan Selatan pada Minggu siang (19/10/2025), namun seperti biasa, kabar gempa hanya berhenti di laporan teknis. Di tengah gencarnya peringatan soal kesiapsiagaan bencana, publik justru kembali disuguhi narasi yang menenangkan tanpa diimbangi edukasi nyata di lapangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi dangkal dengan magnitudo 2,3 terjadi sekitar pukul 13.11 Wita di Kabupaten Tanah Bumbu. Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, menjelaskan pusat gempa berada pada koordinat 3,68 Lintang Selatan dan 115,25 Bujur Timur, sekitar 43 kilometer barat daya Tanah Bumbu, dengan kedalaman 17 kilometer.

“Sampai sekarang belum ada laporan dari masyarakat jika gempa ini dirasakan,” ujar Rasmid saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu (19/10/2025).

Meski BMKG memastikan getaran gempa tidak menimbulkan kerusakan, peristiwa ini seharusnya menjadi pengingat bahwa Tanah Bumbu dan sekitarnya bukanlah wilayah yang steril dari aktivitas tektonik. Sayangnya, mitigasi dan literasi kebencanaan di masyarakat masih jauh dari cukup.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, beberapa kecamatan yang berdekatan dengan titik gempa antara lain Kecamatan Kintap di Kabupaten Tanah Laut (sekitar 5,7 kilometer barat), Kecamatan Aranio di Kabupaten Banjar (15,9 kilometer barat laut), dan Kecamatan Satui (17,7 kilometer tenggara).

Rasmid menegaskan, gempa tersebut tergolong gempa dangkal akibat aktivitas patahan di kerak bumi. “Jenis gempa ini tergolong gempa dangkal akibat aktivitas patahan di kerak bumi yang menyebabkan pergeseran lempeng,” jelasnya.

Namun, energi yang dilepaskan relatif kecil sehingga tidak menimbulkan getaran signifikan di permukiman sekitar. Pernyataan tersebut memang menenangkan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan: sejauh mana kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat jika suatu hari gempa yang lebih besar terjadi?

Dalam rilisnya, BMKG kembali mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu tidak benar, serta melapor ke petugas setempat jika merasakan getaran atau menemukan kerusakan. “BMKG menegaskan bahwa seluruh informasi resmi terkait kejadian gempa hanya bersumber dari situs resmi dan kanal media sosial BMKG yang telah terverifikasi,” tulis lembaga itu.

Namun di balik pesan standar tersebut, publik kembali dihadapkan pada minimnya sosialisasi mitigasi bencana di daerah nonrawan seperti Tanah Bumbu. Padahal, gempa sekecil apa pun seharusnya menjadi momentum edukasi tentang kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com