KUTAI KARTANEGARA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar) yang digelar baru-baru ini masih menyisakan potensi sengketa hasil. Pasangan calon nomor urut 01, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, menyatakan kesiapannya menghadapi kemungkinan gugatan dari pihak lawan.
Calon Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa pihaknya menghormati seluruh mekanisme yang diatur dalam proses demokrasi, termasuk kemungkinan adanya sengketa hasil pemilu. Ia menyebut gugatan merupakan bagian dari sistem yang sah dan harus dihadapi secara dewasa.
“Salah satunya adalah proses gugatan. Suka tidak suka, mau tidak mau, ini harus kita jalani dan kita hadapi,” ujar Aulia saat diwawancarai media, Sabtu malam (19/04/2025).
Meski demikian, Aulia berharap situasi tetap kondusif dan masyarakat Kukar tidak terprovokasi oleh perbedaan pilihan maupun proses hukum yang akan berjalan. Ia menekankan pentingnya menjaga kedamaian yang telah terbukti selama proses PSU berlangsung.
“Melihat kondusivitas penyelenggaraan PSU yang sangat damai dan sangat tentram hari ini, ya harapan kami semuanya bisa legowo dengan hasil PSU nantinya yang ditetapkan oleh KPU Kukar,” tambahnya.
Terkait potensi gugatan yang mungkin diajukan oleh pihak lawan, Aulia mengaku hingga kini belum mengetahui secara pasti bentuk maupun substansi dari gugatan tersebut. Namun ia menegaskan bahwa jalur hukum tetap terbuka dan merupakan sarana terbaik untuk menyelesaikan sengketa secara adil.
Lebih jauh, Aulia mengajak seluruh elemen masyarakat dan kontestan politik untuk mengutamakan dialog dalam menyikapi perbedaan. Ia menilai ruang diskusi adalah cara terbaik untuk mencari solusi tanpa harus menciptakan konflik baru.
“Semua perbedaan bisa kita bicarakan, semua gagasan bisa kita diskusikan, tidak ada yang bisa tidak kita cari dalam ruangnya,” pungkasnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar semua pihak, apa pun hasil akhirnya nanti, dapat menerimanya dengan lapang dada demi menjaga persatuan dan kemajuan Kutai Kartanegara. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah