JAKARTA — Banjir kembali melanda kawasan Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan, setelah Tanggul Baswedan di wilayah tersebut jebol pada Jumat (31/10/2025) pagi. Sedikitnya lima rukun tetangga (RT) terendam air setinggi 40 sentimeter akibat luapan Kali PHB yang melintas di kawasan itu.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M. Yohan, membenarkan insiden tersebut.
“Ketinggian 40 cm. Penyebab curah hujan tinggi, luapan Kali PHB dan jebolnya Tanggul Baswedan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).
Jebolnya tanggul yang dibangun beberapa tahun lalu itu menimbulkan kembali kekhawatiran warga. Tak hanya rumah-rumah yang tergenang, sebuah musala di kawasan tersebut juga ikut terendam air. Akibatnya, 10 warga harus mengungsi ke salah satu rumah ibadah yang lebih tinggi.
Hingga Jumat pagi, banjir belum sepenuhnya surut. BPBD mencatat total enam RT lain masih tergenang, masing-masing satu RT di Kelurahan Pela Mampang dengan ketinggian air 30 sentimeter, dan beberapa RT di Kelurahan Duren Tiga dengan genangan 40 hingga 150 sentimeter.
Banjir di wilayah Jakarta Selatan ini disebut bukan insiden baru. Catatan menunjukkan Tanggul Baswedan telah jebol berulang kali, termasuk pada tahun 2018 dan Juli 2025. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai daya tahan tanggul dan keseriusan pemerintah dalam memperkuat sistem penanggulangan banjir di ibu kota.
Meski pihak berwenang telah melakukan langkah tanggap darurat, warga menilai perbaikan yang dilakukan selama ini masih bersifat sementara dan tidak menyentuh akar persoalan. Banyak yang khawatir, jika curah hujan tinggi kembali turun, peristiwa serupa akan terulang.
Kawasan Jatipadang kini menjadi simbol bagaimana masalah klasik banjir Jakarta tak kunjung menemukan solusi permanen. Selama tanggul yang rapuh tidak segera diperbaiki secara menyeluruh, ancaman banjir akan terus menghantui warga setiap musim hujan tiba. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan