Target Rampung 2025, Proyek Rp26 Miliar Ini Jadi Sorotan Warga Bulungan

TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan terus menggeber proyek lanjutan pembangunan jalan dan jembatan penghubung Kecamatan Tanjung Palas menuju Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kalimantan Utara. Proyek yang menelan biaya sekitar Rp26 miliar itu disebut-sebut sebagai salah satu prioritas utama infrastruktur dasar daerah pada 2025.

Meski sudah bertahun-tahun menjadi keluhan warga, jalan poros tersebut baru mengalami perbaikan signifikan dalam dua tahun terakhir. Sebagian ruas memang telah diaspal, namun masih ada sejumlah kilometer jalan yang rusak dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Bulungan, Khairul, menegaskan pemerintah daerah berkomitmen mempercepat pembangunan untuk membuka isolasi antarwilayah.

“Dari alokasi Rp26 miliar itu, peruntukannya Rp14,95 miliar untuk lanjutan pembangunan jalan, dan sekitar Rp12 miliar untuk pembangunan jembatan permanen,” kata Khairul, Jumat (24/10/2025).

Ia menyebut, anggaran tersebut bersumber dari APBD 2025, dengan target penyelesaian sebelum akhir tahun. Pembangunan ini, kata dia, diarahkan agar jalur Tanjung Palas–Salimbatu benar-benar menjadi akses utama yang layak bagi transportasi warga dan distribusi hasil pertanian.

“Targetnya, proses pengaspalan jalan dan pembangunan jembatan permanen bisa tuntas tahun ini,” ujarnya.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan beberapa titik jalan tengah dikerjakan dengan tahap penimbunan dan pemadatan agregat. Sementara itu, pembangunan jembatan beton permanen sudah menembus lebih dari 50 persen.

“Beberapa spot jalan sudah dalam proses penimbunan dan pemadatan. Untuk jembatan permanen, progresnya sudah di atas 50 persen,” jelas Khairul.

Ia mengklaim, kondisi jalan menuju Salimbatu kini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu.

“Selebihnya, akses jalan menuju Salimbatu sudah mulus dan tidak ada kerusakan berat yang mengganggu mobilitas kendaraan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap proyek tersebut mampu memperlancar konektivitas, mempercepat perputaran ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Dengan infrastruktur yang semakin baik, aktivitas ekonomi warga akan lebih lancar dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” tandasnya.

Namun, di tengah euforia pembangunan, publik menyoroti efektivitas penggunaan anggaran miliaran rupiah tersebut. Beberapa warga mempertanyakan kualitas pekerjaan sebelumnya yang dinilai cepat rusak, serta berharap pengawasan proyek kali ini dilakukan lebih ketat agar tak terulang hal serupa. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com