GAZA – Sedikitnya 17 warga Palestina dilaporkan tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan yang dilakukan oleh militer Israel. Insiden tersebut terjadi di dekat lokasi distribusi bantuan kemanusiaan yang dikelola oleh organisasi asal Amerika Serikat, Gaza Humanitarian Foundation (GHF).
Para petugas medis menyampaikan bahwa para korban langsung dilarikan ke dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Al-Awda yang terletak di kamp Nuseirat di wilayah Gaza tengah dan Rumah Sakit Al-Quds di bagian utara Kota Gaza. Militer Israel memberikan keterangan bahwa pasukannya melepaskan tembakan peringatan kepada sejumlah orang yang dianggap mencurigakan dan berpotensi membahayakan keselamatan prajurit di lapangan. Militer juga menuding milisi Hamas sebagai pihak yang sengaja mengganggu proses distribusi bantuan.
“Insiden ini terjadi beberapa jam sebelum kami memulai operasi di luar lokasi distribusi kami,” kata Yayasan Kemanusiaan Gaza GHF dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters, Rabu (11/06/2025).
GHF menyebut bahwa sebelum kejadian tersebut, pembagian bantuan di tiga lokasi yang berada di Gaza selatan dan tengah berlangsung tanpa hambatan. Distribusi bantuan tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang diluncurkan sejak akhir Mei lalu. Sistem distribusi yang mereka terapkan dirancang sebagai model baru yang dinilai tidak berpihak oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tentara Israel sebelumnya telah memperingatkan warga Palestina agar tidak mendekati rute yang mengarah ke titik distribusi bantuan GHF. Peringatan tersebut berlaku setiap hari antara pukul 18.00 hingga 06.00 waktu setempat. Jalan-jalan utama menuju lokasi distribusi dinyatakan sebagai zona militer tertutup.
Kepala Badan Pengungsi Palestina PBB, Philippe Lazzarini, menyoroti situasi yang memburuk di Gaza. Ia menyampaikan keprihatinannya melalui media sosial. “Hari demi hari, korban dan sejumlah orang terluka dilaporkan di titik-titik distribusi yang diawaki oleh Israel dan perusahaan keamanan swasta,” tulisnya.
Ia juga menambahkan, “Sistem yang memalukan ini terus memaksa ribuan orang yang lapar dan putus asa untuk berjalan puluhan mil, mengabaikan mereka yang renta dan tinggal terlalu jauh.”
Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi di wilayah Gaza sejak konflik meningkat beberapa bulan terakhir. Sementara upaya bantuan terus dilakukan, warga sipil masih berada dalam kondisi yang sangat rentan di tengah blokade, konflik bersenjata, dan kebutuhan dasar yang tak terpenuhi. []
Redaksi11