SAMARINDA — Pembangunan Teras Samarinda tahap dua kini menjadi perhatian publik seiring dengan pesatnya kemajuan proyek yang disebut akan mengubah wajah tepi Sungai Mahakam. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana dengan progres mencapai sekitar 60 persen hingga akhir Oktober 2025.
Kepala Dinas PUPR Samarinda, Dessy Damayanti, menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek terbagi menjadi tiga segmen utama yang dikerjakan secara paralel untuk mempercepat penyelesaian. “Teras tahap dua terdiri dari tiga segmen, masing-masing segmen berbeda pelaksanaannya, posisinya sekarang di tiap segmen itu hampir 60 persen,” ujarnya saat ditemui di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Senin (27/10/2025) siang.
Menurut Dessy, pembagian proyek ke dalam tiga segmen tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga menyesuaikan karakteristik kawasan yang berbeda-beda. Ketiga segmen tersebut mencakup wilayah depan Kantor Gubernur Kaltim, area Pasar Pagi Samarinda, dan sekitar Dermaga Sungai Mahakam. “Kalau tiga segmen itu, segmen yang di depan kantor Gubernur, kemudian segmen yang posisinya depan pasar pagi, kemudian satu lagi posisi segmen itu di dermaga,” jelasnya.
Dessy menegaskan, pelaksanaan proyek relatif lancar tanpa hambatan berarti, terutama karena faktor kesiapan lahan yang sudah terjamin sejak awal. “Kendala secara teknis sih enggak ada, karena biasanya kan kendala yang paling besar itu karena masalah lahan ya, karena lahannya sudah siap,” terangnya.
Ia juga memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan nilai kontrak hasil proses lelang. “Kalau dana yang sesuai dengan yang kami lelangkan, jadi posisinya ya sesuai dengan nilai,” katanya.
Lebih jauh, Dessy menjelaskan secara rinci jenis pekerjaan di setiap segmen. Di segmen depan Kantor Gubernur Kaltim, fokus utama adalah pembangunan jalan di atas sungai yang akan menghubungkan jalur wisata tepi sungai dengan kawasan pemerintahan. Di segmen Dermaga Sungai Mahakam, proyek diarahkan pada pembangunan struktur dermaga baru yang lebih representatif untuk menunjang transportasi dan rekreasi air. Sementara di segmen depan Pasar Pagi Samarinda, kegiatan meliputi penataan taman (landscape) dan pembuatan drainase sepanjang hampir 300 meter.
“Jadi segmen yang depan kantor Gubernur itu lebih pada pelaksanaan pembuatan jalan di atas sungai, kalau segmen dermaga memang pembangunan dermaga, kalau segmen depan pasar pagi itu landscape taman dan pembuatan drainase sepanjang hampir 300 meter,” ungkapnya.
Dessy mengatakan pembagian kerja ke dalam tiga segmen sekaligus menjadi strategi efisien untuk mengejar target penyelesaian di akhir tahun. “Harusnya Desember, kenapa kita bagi tiga segmen supaya tiga-tiganya bisa selesai di bulan Desember,” pungkasnya.
Teras Samarinda tahap dua merupakan bagian dari kelanjutan pembangunan kawasan tepi Sungai Mahakam yang sebelumnya telah menarik minat wisatawan dan menjadi ikon ruang publik kota. Pemerintah kota berharap tahap kedua ini mampu memperluas area rekreasi warga sekaligus mempercantik panorama tepian sungai yang menjadi kebanggaan masyarakat Samarinda.
Dengan progres mencapai 60 persen, pemerintah optimistis proyek ini akan rampung tepat waktu. Jika selesai sesuai jadwal, kawasan tersebut tidak hanya menjadi ruang publik baru, tetapi juga simbol keberlanjutan pembangunan kota yang menyeimbangkan estetika, fungsi, dan kenyamanan bagi warga.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur komitmen Pemkot Samarinda dalam membangun ruang kota yang lebih inklusif dan ramah masyarakat. Harapan publik kini tertuju pada akhir Desember 2025, saat Teras Samarinda tahap dua dijadwalkan tuntas dan siap memperindah wajah Kota Tepian. []
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan