MEMPAWAH- Masyarakat di kawasan Jalan Pendidikan, Kelurahan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dihebohkan oleh kehadiran seorang perempuan yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. Perempuan tersebut kerap terlihat berkeliaran di sekitar SDN 1 Sungai Pinyuh sambil menggendong seorang bayi yang masih berusia dua minggu.
Perempuan tersebut diketahui bernama Mila Noviani (35). Ia sering muncul di sekitar sekolah dasar itu, terutama saat jam pulang sekolah. Keberadaannya telah menimbulkan keresahan, khususnya bagi para siswa dan orang tua murid yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka maupun bayi yang dibawa oleh Mila.
“Anak-anak sering ketakutan ketika melihat dia datang. Sekarang dia bawa bayi, kami semakin khawatir akan keselamatan bayi dan anak-anak,” ujar Sakniah, salah satu guru di sekolah tersebut saat ditemui pada Selasa (07/05/2025).
Warga setempat berharap agar pihak berwenang segera mengambil langkah tegas dan cepat agar situasi di lingkungan sekolah kembali aman dan nyaman bagi para siswa. Kekhawatiran masyarakat tidak hanya tertuju pada anak-anak, tetapi juga pada keselamatan bayi yang diasuh oleh Mila, mengingat kondisi kejiwaannya yang belum mendapatkan penanganan profesional.
Menanggapi keresahan warga, aparat Kelurahan Sungai Pinyuh bersama petugas dari Polsek Sungai Pinyuh telah turun tangan untuk mengamankan perempuan tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya insiden yang dapat membahayakan dirinya maupun orang lain di sekitarnya.
Keterangan dari ibunda Mila, Lia Aliah, menyebutkan bahwa gangguan kejiwaan yang dialami putrinya mulai muncul setelah sang suami meninggal dunia beberapa tahun lalu. Setelah mengalami masa sulit, keluarga mereka memutuskan untuk pindah dari Provinsi Banten ke Kalimantan Barat dengan harapan memulai kehidupan baru sebagai pedagang.
“Kami sebenarnya terus mengawasi Mila, tapi kadang dia keluar tanpa sepengetahuan kami dan membawa bayinya,” ujar Lia.
Lia juga menyampaikan bahwa proses pengobatan sempat terhambat akibat layanan BPJS Kesehatan milik Mila yang belum aktif. Menurutnya, aktivasi kepesertaan tersebut masih dalam proses dan diperkirakan baru akan aktif dalam kurun waktu 45 hari. Ia berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah agar proses pengobatan anaknya dapat segera dimulai di fasilitas kesehatan jiwa yang memadai.
“Semoga segera ditemukan solusinya, jadi kami berharap bantuan dari pemerintah agar anak saya dapat segera dirawat,” ucap Lia penuh harap.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sungai Pinyuh, drg. Etty, menyampaikan bahwa tim medis telah melakukan pemeriksaan awal terhadap kondisi Mila. Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa kondisi fisiknya dalam keadaan stabil. Namun, penanganan lanjutan tetap diperlukan di rumah sakit jiwa karena gejala yang dialami Mila memerlukan perawatan intensif dan berkelanjutan.
“Penanganan medis awal sudah kami lakukan. Tapi untuk perawatan lebih intensif, pasien perlu dirujuk ke rumah sakit jiwa,” jelas drg. Etty.[]
Redaksi12