KUBU RAYA — Kematian prajurit TNI AD Rafael Tetelo Luna di lingkungan barak asrama Kodam XII/Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menyisakan duka mendalam sekaligus pertanyaan bagi pihak keluarga. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (12/12/2025) itu hingga kini masih menjadi perhatian publik, terutama terkait penyebab pasti kematian korban.
Rafael ditemukan dalam kondisi tergantung di area asrama. Namun, kondisi jenazah saat pertama kali ditemukan memunculkan keraguan dari keluarga. Posisi kaki korban yang masih menyentuh lantai dinilai tidak sepenuhnya selaras dengan dugaan awal bahwa korban meninggal dunia akibat bunuh diri.
Kecurigaan tersebut semakin menguat setelah pihak keluarga menerima dokumentasi foto jenazah. Dari foto-foto itu, keluarga menilai terdapat kejanggalan pada posisi tubuh korban yang sulit dipahami jika kematian terjadi murni karena gantung diri, sebagaimana penjelasan awal yang diterima secara lisan.
Di media sosial, beredar informasi bahwa keluarga sempat mendapatkan keterangan dari atasan korban yang menyebut dugaan sementara kematian berkaitan dengan persoalan pribadi. Isu yang berkembang menyebutkan adanya masalah asmara atau patah hati. Namun, penjelasan tersebut belum sepenuhnya dapat diterima keluarga tanpa kejelasan hasil investigasi menyeluruh.
Rafael Tetelo Luna diketahui baru sekitar tiga bulan bertugas setelah menyelesaikan pendidikan militer. Prajurit muda berpangkat Sersan Dua itu berasal dari Kabupaten Sekadau dan dikenal sebagai anak yatim di lingkungan asalnya.
Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Yusub Dody Sandra, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui grup WhatsApp pada Minggu (14/12/2025), ia menyatakan korban merupakan prajurit Yonif TP 882/Hulu Balang.
Menurut Dody, setelah menerima laporan kejadian, pihak Kodam segera mengambil langkah dengan menjemput keluarga korban di Sekadau menggunakan kendaraan batalyon. Keluarga kemudian dibawa ke lokasi untuk melihat langsung kondisi jenazah sebelum dilakukan olah tempat kejadian perkara oleh Polisi Militer Kodam.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil sementara pemeriksaan, termasuk otopsi, menyimpulkan korban meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara menggantung diri. Jenazah selanjutnya dibawa ke rumah sakit, dan keluarga turut dilibatkan dalam proses pemandian jenazah.
“Menindaklanjuti kejadian ini, Kodam XII/Tanjungpura bersama unsur terkait, mulai dari penyidik militer Pomdam, Kumdam, unsur kesehatan, hingga intelijen, saat ini masih melakukan investigasi secara mendalam,” ujar Dody.
Ia menegaskan, hasil investigasi akan disampaikan secara resmi kepada pihak keluarga dan publik sesuai ketentuan yang berlaku, guna memastikan kejelasan peristiwa serta menjaga transparansi institusi. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan