BERAU – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berjalan hampir tiga bulan di Kabupaten Berau tidak hanya menunjukkan keberhasilan dari sisi kesehatan pelajar, tetapi juga mulai memperlihatkan dampaknya terhadap perkembangan ekonomi daerah, khususnya sektor pertanian dan rantai pasok pangan lokal. Tidak adanya laporan keracunan maupun gangguan kesehatan menjadi indikator penting bahwa pengawasan terhadap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjalan sesuai standar.
Pemerintah Kabupaten Berau menaruh perhatian besar pada pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG. Sertifikat tersebut menjadi syarat wajib untuk memastikan seluruh proses produksi makanan memenuhi aspek keamanan pangan dan pengendalian sanitasi. Langkah ini menjadi penting mengingat jumlah SPPG yang diproyeksikan terus bertambah seiring perluasan wilayah pelayanan.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menilai bahwa keberadaan MBG membawa efek domino yang menguntungkan banyak pihak. Tidak hanya mencakup pelajar sebagai penerima manfaat utama, program ini juga mendorong peningkatan permintaan bahan baku segar dari kalangan petani lokal. “Pangan lokal kita cukup melimpah, kesempatan ini jangan sampai disia-siakan, jalin kerja sama dengan koperasi yang menaungi SPPG untuk menjadi pemasok,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Kerja sama antara petani, koperasi, dan SPPG menjadi pondasi penting dalam memperkuat ketahanan pasok. Saat ini, layanan dapur MBG telah berjalan di 13 kecamatan, dengan prediksi kenaikan jumlah dapur hingga 30 unit. Penambahan ini otomatis meningkatkan kebutuhan bahan pangan seperti jeruk, semangka, pisang, hingga telur ayam. Lonjakan kebutuhan harian juga diperkirakan terjadi seiring bertambahnya jumlah pelajar penerima manfaat MBG.
Bupati menegaskan bahwa MBG tidak semata-mata menyediakan makanan bergizi untuk anak sekolah, tetapi juga menghidupkan perekonomian lokal. “Program ini bukan hanya soal memberi makan anak sekolah, tapi juga mendorong perputaran ekonomi daerah melalui pertanian dan koperasi lokal,” sambungnya.
Ia meminta seluruh organisasi perangkat daerah untuk memperkuat koordinasi dan memastikan seluruh aspek teknis hingga distribusi berjalan sesuai rencana. Target perluasan SPPG yang menyasar hingga 80 ribu pelajar setiap hari menuntut kesiapan sumber daya manusia, logistik, dan kualitas pelayanan.
“Perluasan SPPG di Berau akan mencakup 80 ribu pelajar setiap harinya, kita harap ini berjalan sesuai dengan rencana yang matang,” tandasnya. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan