BALANGAN – Pelarian Hamdani (34), pelaku pembunuhan terhadap tetangganya sendiri, akhirnya berakhir setelah dua hari menjadi buronan. Warga Desa Gulinggang, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan ini diringkus tim gabungan dari kepolisian dan TNI pada Rabu siang (15/07/2025), di sebuah pondok terpencil yang terletak di kawasan hutan Desa Hamarung.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi pada Minggu malam (13/07/2025), di dalam rumah korban yang bernama Ikbal. Korban diketahui merupakan tetangga pelaku. Usai melakukan aksinya, Hamdani langsung melarikan diri ke dalam hutan di sekitar wilayah kejadian.
Kapolres Balangan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yulianor Abdi, menyampaikan bahwa penangkapan terhadap pelaku tidak lepas dari peran serta masyarakat sekitar yang memberikan informasi penting kepada pihak berwajib.
“Berkat koordinasi antara Polda Kalimantan Selatan, Polres Balangan, dan unsur TNI dari Koramil Juai, pelaku berhasil kami ringkus dalam waktu singkat,” tegas Yulianor saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden pembunuhan bermula dari pertengkaran antara Hamdani dan istrinya di kediaman mereka. Ketika pertengkaran memuncak dan Hamdani mengancam dengan sebilah belati, sang istri melarikan diri ke rumah tetangga mereka, Ikbal, untuk mencari perlindungan.
Tak lama kemudian, Hamdani menyusul istrinya melalui pintu belakang rumah korban. Dalam keadaan marah, pelaku justru menyerang Ikbal secara membabi buta. Korban mengalami luka tusuk parah di beberapa bagian tubuh, termasuk dada kanan, leher, lengan kiri, dan perut. Nyawa Ikbal tak tertolong akibat luka serius yang dideritanya dan ia meninggal di tempat kejadian.
Pelaku kini telah diamankan di Mapolres Balangan dan dijerat dengan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian. Pihak kepolisian masih mendalami motif lebih jauh di balik tindakan keji yang dilakukan pelaku.
Warga Desa Gulinggang masih diliputi keterkejutan atas peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka. Banyak dari mereka merasa prihatin karena kejadian tragis itu bermula dari masalah rumah tangga yang seharusnya tidak menyeret nyawa orang lain.
“Korban itu nggak tahu apa-apa, cuma tempat lari sang istri. Tapi malah jadi sasaran,” tutur seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan dampak dari konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan secara bijak, dan bagaimana kemarahan yang tidak terkendali dapat berujung pada tragedi yang merenggut nyawa orang tak bersalah.[]
Admin05