JAKARTA – Kabar kurang menyenangkan datang dari Tim Nasional Indonesia jelang laga FIFA Matchday melawan China. Salah satu pemain andalan di sektor pertahanan, Kevin Diks, dikabarkan mengalami cedera saat memperkuat klubnya, FC Copenhagen.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar di kubu Garuda, mengingat peran vital Kevin dalam skema permainan yang dibangun pelatih Patrick Kluivert. Diks selama ini dikenal sebagai bek serba bisa yang mampu dimainkan di berbagai posisi—baik sebagai bek kanan, kiri, maupun sebagai bagian dari formasi tiga bek.
Dalam pertandingan terakhir FC Copenhagen, Diks harus ditarik keluar lebih awal akibat cedera yang dialaminya. Pelatih FC Copenhagen, Jacob Neestrup, memberikan konfirmasi terkait kondisi sang pemain. “Kevin Diks mengalami cedera dan mungkin absen sampai akhir musim,” ujar Neestrup kepada media. “Tentu saja bagi kami di FC Copenhagen, ini sangat mengecewakan, termasuk kehilangan Kevin karena cedera,” tambahnya.
Kemungkinan absennya Diks hingga akhir musim tentu berdampak pada persiapan Timnas Indonesia. Selain harus melewatkan sejumlah laga penting di level klub, Kevin juga diprediksi tidak akan tampil saat menghadapi China dalam agenda resmi FIFA mendatang.
Pelatih Patrick Kluivert kini harus memutar otak guna mencari pengganti sepadan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pemain berusia 30 tahun tersebut. Untungnya, Timnas masih memiliki beberapa nama alternatif seperti Sandy Walsh, Asnawi Mangkualam, serta duo Sayuri yang dinilai mampu mengisi peran Kevin jika dibutuhkan.
Meski begitu, kehilangan Kevin tetap menjadi pukulan berat bagi Timnas Indonesia. Diks dikenal sebagai pemain bertahan yang disiplin, kuat dalam duel satu lawan satu, dan memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik. Ia juga jarang melakukan pelanggaran berbahaya, sehingga minim risiko mendapat kartu.
Jika hasil diagnosis lanjutan menyatakan cedera Diks tidak terlalu serius, harapan masih terbuka untuk melihatnya kembali merumput bersama skuad Garuda. Namun jika benar ia harus menepi hingga musim berakhir, maka rotasi dan strategi lini belakang Timnas perlu disesuaikan secara signifikan.
Timnas Indonesia kini menanti kepastian dari tim medis FC Copenhagen sembari menyiapkan skenario tanpa Diks. Kehadiran pemain pengganti yang siap tempur akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas lini belakang Garuda. []
Redaksi03