Tiongkok Serukan Kanada Tolak Dominasi Amerika

BEIJING – Duta Besar Tiongkok untuk Kanada, Wang Di, mengusulkan pembentukan kemitraan strategis antara Beijing dan Ottawa guna menghadapi apa yang ia sebut sebagai “perundungan” Amerika Serikat serta melawan kebijakan tarif sepihak Washington. Menurut Wang, kolaborasi kedua negara dinilai penting untuk menjaga aturan perdagangan global yang tengah terancam.

Dalam pernyataannya, Wang menekankan bahwa Kanada seharusnya memandang Tiongkok sebagai peluang, bukan ancaman. Ia menyebut kedua negara berada di pihak yang sama dalam isu tarif perdagangan dengan Amerika Serikat. Ia mengungkapkan, “Tiongkok telah mengambil langkah konkret untuk menanggapi tarif Amerika Serikat, termasuk dengan mengenakan tarif balasan terhadap produk Kanada seperti canola dan daging babi,” merujuk pada tarif 25 persen yang diterapkan Washington atas impor baja dan aluminium.

Wang juga menyarankan agar Beijing dan Ottawa berupaya bersama mengajak negara-negara lain untuk menolak dominasi Amerika Serikat serta mendorong agar Washington menghadapi konsekuensi atas kebijakan-kebijakannya. Menurutnya, hubungan perdagangan seharusnya berlandaskan prinsip pasar dan aturan perdagangan, bukan dipengaruhi oleh sentimen ideologis.

Dalam kesempatan itu, Wang menyoroti peningkatan hubungan dagang antara Tiongkok dan wilayah Barat Kanada, termasuk rekor impor minyak mentah Kanada berkat proyek pipa Trans Mountain. Ia optimistis, kemitraan tersebut dapat membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi kedua negara. Wang juga menyinggung pertemuan positif dengan Perdana Menteri Saskatchewan, Scott Moe, yang menurutnya menunjukkan keterbukaan Tiongkok untuk memperluas kerja sama perdagangan dengan provinsi-provinsi di Kanada Barat.

Di tengah ketegangan global akibat konflik dagang Amerika Serikat-Tiongkok, Kanada turut terdampak. Tarif balasan dari Tiongkok terhadap ekspor Kanada telah memberikan tekanan serius, terutama pada sektor pertanian. Situasi ini kian rumit setelah Kanada memberlakukan tarif 100 persen terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok, yang segera direspons Beijing dengan langkah serupa terhadap produk Kanada.

Sementara itu, perdebatan di internal pemerintah Kanada terkait pendekatan terhadap Tiongkok masih berlangsung. Sebagian pejabat memilih bersikap keras dengan menuding Beijing mendukung invasi Rusia ke Ukraina serta melakukan campur tangan dalam politik domestik Kanada. Di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa Kanada seharusnya membuka kembali hubungan dengan Tiongkok atas dasar kepentingan bersama.

Menanggapi dinamika ini, Wang menegaskan, “Tiongkok selalu menganggap Kanada sebagai sahabat dan mitra.” Ia menambahkan, jika kedua pihak bertindak dengan itikad baik, hubungan yang lebih seimbang dan sejahtera dapat terwujud. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com