Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
HULU SUNGAI TENGAH – Saat mentari pagi belum tinggi, tawa anak-anak menggema di ujung Desa Pengambau Hilir Luar, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Di bawah rindangnya pohon rambai, Sarinah (52) berdiri menatap jalan yang kini sudah berubah.
“Dulu, kalau musim hujan, kami hanya bisa pasrah. Jalan berubah jadi kolam lumpur. Anak sekolah sering terpeleset, ibu-ibu susah ke pasar. Tapi sekarang, jalannya sudah bagus,” ungkapnya, Sabtu (07/06/2025).
Perubahan itu hadir melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-124 Kodim 1002/HST. Dalam waktu kurang dari sebulan, warga bersama prajurit TNI membangun jalan sepanjang 1.030 meter selebar tiga meter. Kini, jalan itu menjadi nadi penghubung rumah, pasar, sekolah, hingga kebun.
“Dulu kami sulit keluar desa. Sekarang kami bisa ke mana-mana tanpa khawatir becek,” ujar Kepala Desa Husni Naparin.
Selain membangun jalan, TMMD juga mengerjakan gorong-gorong dan siring sepanjang tujuh meter untuk menanggulangi banjir. Musala dan dua rumah warga direhabilitasi, termasuk rumah Kurba (81), seorang janda lanjut usia.
“Saya tidak pernah menyangka rumah saya akan diperbaiki. Sekarang dindingnya kokoh, atapnya tidak bocor lagi,” ujarnya haru.
Lima sumur bor menjadi harapan baru warga akan akses air bersih. “Kami tidak perlu jauh-jauh lagi mengambil air,” kata tokoh masyarakat H Ruspandi.
Tidak hanya infrastruktur, TMMD juga menyentuh sisi sosial. Pos Kamling direvitalisasi, penyuluhan tentang bela negara, hukum, bahaya narkoba, dan lingkungan diberikan kepada warga. Ibu-ibu mendapat edukasi soal stunting dan keluarga berencana. Pemuda diperkenalkan pada wirausaha dan pertanian modern.
“Ada yang tertarik jadi prajurit TNI, ada pula yang mulai jualan kecil-kecilan,” kata tokoh masyarakat Musnaini.
TNI pun tak sekadar hadir, mereka tinggal di rumah warga, makan bersama, dan ikut membantu di ladang. “Ini bukan hanya tentang membangun desa, tapi membangun kebersamaan,” ujar Dandim 1002/HST Letkol Inf Fery Perbawa.
Camat Haruyan Achmad Azhari mengapresiasi kolaborasi ini. “Anggaran daerah terbatas, tapi sinergi TNI dan warga membuat segalanya mungkin,” ucapnya.
Bupati HST Samsul Rizal menegaskan, TMMD adalah bukti bahwa pembangunan sejati lahir dari gotong royong.
Kini, anak-anak tak lagi berlumpur ke sekolah. Seperti Dian (11), bocah yang bermimpi menjadi guru. “Sekarang jalannya bagus, aku tidak terlambat ke sekolah lagi,” ucapnya penuh semangat.
