Topan Bualoi Tewaskan 19 Orang di Vietnam

HANOI – Topan dahsyat Bualoi meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Vietnam dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan 19 orang tewas, 13 lainnya masih hilang, dan 88 orang mengalami luka-luka, hingga Selasa (30/09/2025). Data ini dilaporkan oleh Kementerian Pertanian dan Lingkungan Vietnam, dikutip Anadolu Agency.

Hujan lebat dan angin kencang yang dibawa topan Bualoi berdampak parah pada ribuan rumah di wilayah Ha Tinh dan Nghe An. Lebih dari 105.000 rumah dilaporkan kehilangan atap atau mengalami kerusakan signifikan akibat terjangan badai ini. Kerusakan infrastruktur ini menimbulkan tantangan besar bagi upaya pemulihan dan distribusi bantuan bagi warga terdampak.

Topan Bualoi juga mengganggu transportasi udara. Sebanyak 42 penerbangan dibatalkan, sementara 51 maskapai mengalami penundaan di empat bandara, meliputi Da Nang, Phu Bai, Dong Hoi, dan Tho Xuan. Gangguan ini menambah tekanan pada otoritas lokal yang harus mengatur evakuasi dan penanganan korban terdampak.

Awal pekan ini, badai menghantam sejumlah wilayah di Vietnam bagian utara, memicu banjir dan tanah longsor. Pihak berwenang telah mengevakuasi lebih dari 30.000 warga ke lokasi yang lebih aman, termasuk fasilitas darurat dan pusat pengungsian sementara. Evakuasi massal ini dianggap langkah penting untuk mengurangi potensi korban lebih lanjut.

Topan Bualoi, yang juga dikenal sebagai Badai No.10, merupakan salah satu topan paling cepat bergerak di Asia Timur. Dalam kurun waktu lebih dari dua hari, badai menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer (621 mil) dan langsung berdampak di daratan utama Vietnam bagian utara. Kecepatan gerak topan ini memperburuk kerusakan dan mempersulit peringatan dini bagi penduduk di wilayah terdampak.

Fenomena ini menegaskan tren meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam di kawasan Asia akibat perubahan iklim. Beberapa pekan sebelumnya, Topan Ragasa melanda Taiwan dan Filipina, menewaskan lebih dari 20 orang. Rentetan bencana ini menunjukkan perlunya kesiapsiagaan yang lebih matang, baik dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur tahan bencana dan sistem peringatan dini yang efektif.

Pemerintah Vietnam bersama lembaga kemanusiaan kini fokus pada pemulihan kondisi terdampak, distribusi bantuan, serta rehabilitasi rumah dan fasilitas umum yang rusak. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengikuti arahan otoritas setempat. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com