QATAR – Suasana duka mendalam menyelimuti ibu kota Qatar ketika prosesi pemakaman korban serangan Israel digelar pada Kamis (11/09/2025). Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, secara langsung memimpin doa dalam shalat jenazah di Masjid Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab, menandai besarnya perhatian negara terhadap tragedi yang mengguncang ibu kota Doha.
Serangan yang terjadi pada Selasa (09/09/2025) menargetkan sejumlah anggota Hamas dan mengakibatkan enam orang tewas, termasuk seorang personel keamanan Qatar. Hamas kemudian mengidentifikasi korban dari pihaknya, yakni Humam al-Hayya putra pemimpin senior Khalil al-Hayya direktur kantor Jihad Labad, serta tiga pengawal: Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmad Abdulmalik.
Selain itu, seorang aparat keamanan Qatar, Kopral Badr Saad Al-Dosari, juga dinyatakan gugur dalam peristiwa tersebut. Kehilangan ini tidak hanya menjadi pukulan bagi Hamas, melainkan juga bagi Qatar yang selama ini berupaya memainkan peran sebagai mediator di kawasan.
Kementerian Dalam Negeri Qatar menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dalam pernyataannya, kementerian menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan warga negara dan harta benda.
Qatar menilai serangan Israel sebagai tindakan pengecut serta bentuk pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Pihak berwenang di Doha juga memperingatkan bahwa Israel tidak dapat bertindak sewenang-wenang tanpa konsekuensi. “Qatar mengecam serangan tersebut sebagai tindakan pengecut dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, serta memperingatkan tidak akan mentolerir perilaku sembrono Israel,” demikian bunyi pernyataan resmi.
Insiden ini menambah ketegangan di tengah upaya diplomatik yang sedang berlangsung. Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat, menjadi mediator penting dalam perundingan penghentian perang di Gaza. Sejak pecah pada Oktober 2023, konflik tersebut telah merenggut lebih dari 64.700 jiwa, sebagian besar warga sipil.
Hadirnya Emir Sheikh Tamim dalam pemakaman juga menegaskan sikap politik Qatar yang berkomitmen untuk membela martabat para korban. Kehadiran pemimpin negara di tengah-tengah keluarga duka dinilai sebagai simbol solidaritas sekaligus penegasan peran Qatar di kancah internasional.
Meskipun upaya diplomasi terus dilakukan, serangan terbaru di Doha memperlihatkan betapa rapuhnya situasi keamanan di kawasan. Bagi Qatar, peristiwa ini tidak hanya menjadi tragedi kemanusiaan, tetapi juga ujian serius terhadap peran strategisnya sebagai mediator dalam konflik Timur Tengah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan