BANJARBARU – Sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan sepasang pria dan wanita diduga suami istri mencuri minyak goreng di minimarket kawasan Lianganggang, Banjarbaru, mendadak viral di media sosial. Bukan hanya karena aksi nekatnya, tapi karena keduanya membawa seorang bayi saat melancarkan pencurian itu. Tragis dan ironis ketika kemiskinan dan keputusasaan bertemu dalam satu frame kamera pengintai.
Video yang diunggah akun Instagram @beritainformasikal pada Rabu (08/10/2025) memperlihatkan seorang pria berbaju hitam menyisir rak minyak goreng, lalu seorang wanita datang sambil menggendong bayi dan membawa tas besar. Dalam hitungan detik, pria itu memasukkan beberapa bungkus minyak goreng 2 liter ke dalam tas sang wanita, lalu keduanya berjalan pergi seolah tak terjadi apa-apa.
“Rabu, 8 Oktober 2025. Terekam CCTV aksi pencurian di dalam Alfamart daerah Lianganggang pal 20,” tulis keterangan unggahan tersebut. Aksi itu dilakukan dengan cermat, bahkan berusaha membelakangi kamera. Namun, seperti biasa, CCTV tetap menangkap semuanya bukti bahwa keputusasaan kadang berjalan berdampingan dengan keberanian melawan hukum.
Polisi belum mengonfirmasi identitas pelaku, namun dugaan kuat menyebut mereka pasangan suami istri. Warganet ramai mengecam tindakan keduanya, terutama karena bayi yang mereka bawa menjadi saksi kecil atas tindakan yang seharusnya tak dilakukan orang tua.
“Miris banget, bayi dijadikan tameng buat nyuri,” tulis salah satu pengguna media sosial. Yang lain menulis, “Kalau memang karena lapar, mestinya ada cara lain, bukan dengan mencuri.”
Peristiwa ini membuka luka sosial yang lebih dalam. Di balik tindakan kriminal, ada potret getir ekonomi dan lemahnya perlindungan sosial. Harga kebutuhan pokok yang terus naik membuat sebagian masyarakat terdesak di sudut antara moral dan perut. Namun, membenarkan pencurian tetap bukan solusi justru memperlihatkan bahwa negara abai terhadap rakyat yang kepepet.
Minyak goreng, barang yang dulu menjadi simbol “minyak murah rakyat”, kini berubah jadi barang rebutan bahkan di rak minimarket. Pemerintah berulang kali menjanjikan stabilitas harga dan stok aman, tapi fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya: rakyat makin sulit menjangkau kebutuhan dasar, sementara aparat sibuk menindak tanpa menyentuh akar masalah.
Jika benar pasangan ini mencuri karena terdesak ekonomi, maka potret CCTV itu bukan sekadar bukti kejahatan melainkan cermin telanjang dari kegagalan sistem sosial yang seharusnya melindungi keluarga kecil seperti mereka sebelum mereka tergelincir dalam pilihan pahit. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan