BULUNGAN – EMPAT orang yang merupakan satu keluarga tewas menggenaskan dalam kebakaran hebat di Kabupaten Bulungan. Kebakaran itu menghanguskan tiga bangunan rumah dan kafe di Simpang Tambang Jalan Poros Kaltara RT 03, Desa Paru Abang, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), pada Rabu (14/6/2023) malam, sekitar pukul 23.00 Wita.
Di dalam rumah yang dilalap si jago merah itu, ditemukan empat korban meninggal dunia yang terkurung kobaran api di dalam kamar.
Mereka adalah Herlina (43) beserta anaknya M Riski (12) dan M Rifal (11) yang berada di kamar lantai atas bagian belakang sebelah kanan. Satu korban lagi bernama Cindy (22) berada di kamar lantai tengah sebelah kanan dekat kamar mandi.
Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha, melalui Kasat Reskrim Polresta Bulungan, Kompol Belnas Pali Padang mengatakan, berdasarkan keterangan seorang saksi bernama Rahma (17), kebakaran terjadi pada Rabu (14/6) malam sekira pukul 23.00 Wita.
“Saat itu, pemilik rumah dan kafe berada di depan kafe bersama pekerja lainnya dan tiba-tiba lampu di kafe mati,” katanya saat mengolah tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (15/6/2023).
Rahma kemudian diberitahu oleh sopir yang melintas di depan kafe bahwa ada kobaran api di belakang rumah sebelah kiri. Rahma lalu berteriak ada kebakaran dan memberitahu teman yang berada di dalam kamar dan penghuni kafe agar keluar menyelamatkan diri.
“Ternyata di dalam rumah yang terbakar itu ada empat orang yang terkurung kobaran api di dalam kamar,” kata Belnas.
Sementara saksi Iwan Alimudin yang juga merupakan suami dari korban Herlina, mengungkapkan, sekitar pukul 23.00 Wita dirinya sedang berada di depan kafe miliknya bersama pekerja kafe. Kemudian lampu di kafe tersebut padam dan istrinya menanyakan kenapa lampu mati.
Saksi pun ke belakang rumahnya dan melihat api berasal dari lantai bawah rumah miliknya. Saksi masuk ke rumahnya untuk membangunkan dua anaknya yang tidur di lantai atas. Selangkah kemudian, saksi mencoba membuka pintu kamar. Akan tetapi pintu terkunci dari dalam dan mencoba menendang pintu tersebut. Namun tidak terbuka.
Saksi sempat melihat istrinya ikut naik ke atas. Tapi, saksi terjatuh dari tangga lantai atas dan mencoba keluar serta memanjat ke kamar anak-anak di lantai atas melalui rumah profil air. Namun saksi kembali terjatuh dan mencoba masuk untuk mengeluarkan anak dan istrinya. Akan tetapi, ditahan oleh warga yang ada di lokasi kebakaran karena api sudah membesar.
Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Bulungan dan Polda Kaltara turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP peristiwa kebakaran di Sekatak, Bulungan tersebut.
Selain dari Inafis, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltara melakukan identifikasi korban. Sesuai informasi dari Tim DVI, semua jasad korban berhasil didentifikasi dan sudah dievakuasi.
Terkait kejadian itu, kata dia, petugas masih menyelidiki untuk mengetahui penyebab kebakaran itu. “Penerangan yang digunakan di lokasi (kebakaran) itu menggunakan mesin genset (diesel), bukan listrik dari PLN,” katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan Rafidin mengungkapkan, tiga bangunan yang hangus terbakar kerugian ditaksir Rp 500 juta. Dikarenakan bangunan yang terbakar itu ada warung, rumah singgah tingkat tiga dan cafe.
“Rumah korban kebakaran ini lumayan jauh dari pemukiman warga. Memang ada bangunan sekitar, tapi hanya beberapa unit,” ungkapnya.
Rafidin menambahkan, upaya sementara yang dilakukan Pemkab Bulungan dengan memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok. “Kita berikan mie instant, peralatan dapur, matras, kasur lipat dan makanan siap saji kepada korban. Untuk sementara korban ditampung di rumah penduduk,” terangnya.
Dalam satu rumah yang hangus terbakar itu terdapat 10 orang. Enam orang berhasil selamat dan empat orang lainnya meninggal dunia. Satu korban di antaranya yang meninggal dunia merupakan warga Kota Tarakan. Tiga korban lainnya yang berdomisili di desa tersebut.
“Di antaranya korban itu, ada ibu dan anaknya. Istri dari korban selamat yakni pemilik rumah,” imbuhnya lagi. []
Penulis/Penyunting : Agus P Sarjono