BENGKAYANG — Upaya pencarian terhadap seorang wisatawan asal Kabupaten Sambas yang terseret arus di kawasan wisata alam Riam Marum Dawar, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, akhirnya membuahkan hasil. Tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah korban, Evriani Widya (18), pada Senin pagi, 7 April 2025.
Koordinator Pos SAR Sintete Sambas, Zulhijah, menyampaikan bahwa korban ditemukan sejauh kurang lebih 400 meter dari titik awal kejadian, sekitar pukul 06.50 WIB. “Korban ditemukan kurang lebih 400 meter dari lokasi kejadian pada Senin sekitar pukul 06.50 WIB,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Evriani langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Sambas untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Sebelumnya, peristiwa nahas ini terjadi pada Ahad (6/4), saat korban bersama sejumlah rekannya berwisata ke Riam Marum. Menurut keterangan Kapolsek Sanggau Ledo, AKP Harto Simanjuntak, salah satu korban selamat, Indah, mengungkapkan bahwa mereka sempat duduk di atas batu yang berada sekitar lima meter dari tepi sungai.
“Sementara teman-temannya yang lain berada di tepian sungai. Tanpa disadari, arus sungai mendadak datang dengan deras dan menyeret mereka berdua,” jelas Harto mengutip keterangan Indah.
Keduanya sempat berpegangan tangan dan mencoba bertahan dengan memegang ranting pohon, namun nahas, ranting tersebut patah. Indah berhasil tersangkut di pohon dan kemudian ditemukan selamat oleh warga. Sementara Evriani terseret arus terlebih dahulu dan dinyatakan hilang.
Rekan-rekan lainnya yang menyaksikan kejadian tersebut dari seberang sungai, hanya dapat memperingatkan korban namun tidak dapat memberikan bantuan karena derasnya arus sungai. “Mereka sempat memperingatkan korban untuk segera naik ke daratan, namun arus yang begitu cepat membuat korban tidak dapat menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Informasi dari rekan-rekan korban menyebutkan bahwa Evriani tidak dapat berenang, dan ini merupakan kali pertama ia mengunjungi lokasi wisata tersebut. Diduga meningkatnya debit air disebabkan hujan deras di hulu Sungai Tanggi, meski cuaca di sekitar lokasi kejadian terpantau cerah saat itu.
Pencarian korban sempat dihentikan pada Ahad sore karena cuaca tidak mendukung, dan dilanjutkan kembali pada Senin pagi oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Sintete, BPBD Bengkayang, Polsek dan Koramil Sanggau Ledo, RSUD Bengkayang, perangkat desa, potensi SAR, serta masyarakat sekitar.
Korban selamat saat ini telah dibawa ke Desa Lembang, Kecamatan Sanggau Ledo, untuk mendapatkan perawatan dan pemulihan kondisi.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian dan aparat terkait mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berwisata di lokasi alam terbuka. Kapolsek Harto menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dan menekankan perlunya koordinasi dengan pihak desa atau pengelola wisata sebelum melakukan aktivitas di lokasi wisata.
“Tempat wisata alam itu indah, tapi juga menyimpan risiko. Kami harap semua pihak lebih memperhatikan keselamatan pengunjung. Jangan sampai ada korban jiwa lagi,” pungkasnya.
Ke depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimcam dan pengelola objek wisata untuk memasang rambu-rambu keselamatan serta meningkatkan pengawasan terhadap para wisatawan.[]
Redaksi10