KAPUAS – Seorang karyawan operator pompa di perkebunan kelapa sawit PT Global Agung Lestari (GAL) yang terletak di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, ditemukan meninggal dunia di dalam kolam pompa air pada 20 Mei 2025. Kapolres Kapuas, AKBP Gede Eka Yudharma, melalui Kasat Reskrim Polres Kapuas, AKP Rizki Atmaka Rahadi, mengungkapkan bahwa penemuan mayat tersebut diterima pihak kepolisian pada sekitar pukul 11.00 WIB.
Korban yang diketahui bernama Adi Dawamul Khoeri, seorang operator pompa, meninggal dunia setelah ditemukan dalam kondisi tenggelam di kolam air di zona 30 perkebunan kelapa sawit PT GAL. Kejadian berawal saat Rahmadani, seorang teman kerja korban, hendak menggantikan shift jaga operator pompa air. Ketika tiba di lokasi, Rahmadani mendapati mesin pompa masih menyala, namun korban tidak ada di tempat. Ia kemudian menghubungi asisten divisi untuk melaporkan situasi tersebut. Setelah mendapat instruksi untuk mematikan mesin dan mencari korban, Rahmadani bersama dua rekan lainnya, Umat dan Elson, mulai mencari keberadaan korban.
Pada pencarian tersebut, Elson melihat jejak kaki di pinggir kolam dan mencoba mengecek dasar kolam menggunakan kayu. Ketika kayu tersebut menyentuh sesuatu di dasar kolam, Elson mengangkatnya dan menemukan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia, terbaring telentang di dasar kolam dengan kedalaman sekitar satu meter.
Setelah kejadian tersebut, Elson melaporkan penemuan tersebut kepada Kepala Desa Sari Makmur. Selanjutnya, tim evakuasi datang untuk membawa jasad korban. AKP Rizki Atmaka menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tanpa pakaian, dengan pakaian ditemukan di sekitar lokasi kejadian. “Korban ditemukan dalam keadaan telentang dengan badan kaku di dasar kolam, dalam posisi tenggelam,” ungkapnya.
Selain itu, Elson menyampaikan bahwa korban pernah terlihat pingsan, yang diduga sebagai gejala epilepsi saat apel kesiapan kerja sebelumnya. Meski demikian, keluarga korban tidak mengajukan tuntutan hukum terkait kejadian ini, dan menganggapnya sebagai musibah. Pihak keluarga berharap agar hak-hak korban selama bekerja di PT GAL dapat dipenuhi, mengingat kejadian tersebut terjadi saat korban sedang menjalankan tugas dalam jam kerja.
Pihak kepolisian pun memastikan bahwa kejadian ini tidak ada unsur kekerasan, dan sedang dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. []
Redaksi11
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan