Transformasi Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru Jadi Transpolitan Dimulai

BARITO KUALA – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, tengah merancang transformasi kawasan transmigrasi Cahaya Baru menjadi Transpolitan, sebuah konsep pembangunan terintegrasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat.

Kawasan ini diharapkan bisa berkembang menjadi pusat industri berbasis pertanian yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Wakil Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Viva Yoga Mauladi, memberikan apresiasi terhadap kemajuan pesat yang terjadi di kawasan transmigrasi Cahaya Baru.

Dalam rapat kerja yang diadakan di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Viva menyebutkan bahwa tidak ada desa di kawasan ini yang berstatus tertinggal atau sangat tertinggal.

Dari 48 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, enam desa sudah memiliki status mandiri, 35 desa tergolong maju, dan tujuh desa lainnya berkembang.

“Saya sangat bangga melihat perkembangan kawasan transmigrasi Cahaya Baru. Dengan adanya pembangunan yang terintegrasi dan melibatkan lintas kementerian, proses pembangunan dapat berjalan lebih efisien dan efektif,” ujar Viva Yoga Mauladi, Kamis (13/2/2025).

Cahaya Baru, yang memiliki luas sekitar 61.147,70 hektare, dikenal dengan sektor pertanian unggulannya seperti jeruk, padi, dan jamur tiram.

Pemerintah menargetkan kawasan ini berkembang menjadi pusat industri berbasis pertanian yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Sementara itu, Ketua DPRD Barito Kuala, Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, mendorong agar kawasan Cahaya Baru dimasukkan dalam program prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029.

Ia juga mengusulkan penerapan inovasi padi apung di Kecamatan Jejangkit sebagai solusi bagi petani yang sering terdampak banjir.

“Saya berharap Cahaya Baru dapat menjadi contoh bagi kawasan transmigrasi lainnya. Selain itu, inovasi padi apung di Jejangkit diharapkan bisa membantu petani untuk tetap berproduksi meskipun sering dilanda banjir,” ungkap Ayu Dyan.

Rapat kerja ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kabupaten Barito Kuala, di antaranya Bupati Barito Kuala terpilih H. Bahrul Ilmi, Ketua DPRD Batola Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, serta anggota Komisi II DPRD Batola, termasuk M. Agung Purnomo, Hasimudin, Sri Wahyuningsih, Hj. Rini Dewi Kencana, Basuni Bahdi, dan Sayyid Muhammad Anies.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan kawasan transmigrasi Cahaya Baru bisa berkembang menjadi wilayah modern yang berdaya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X